Site tempat berbagi aneka Berita dan Pengetahuan+Tutorial adobe photoshop
Jumat, Mei 04, 2012
BIOGRAFI ADAM MALIK
Adam Malik yang dijuluki ''si kancil” ini dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara, 22 Juli 1917 dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Semenjak kecil ia gemar menonton film koboi, membaca, dan fotografi. Setelah lulus HIS, sang ayah menyuruhnya memimpin toko 'Murah', di seberang bioskop Deli. Di sela-sela kesibukan barunya itu, ia banyak membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasannya.
Ketika usianya masih belasan tahun, ia pernah ditahan polisi Dinas Intel Politik di Sipirok 1934 dan dihukum dua bulan penjara karena melanggar larangan berkumpul. Adam Malik pada usia 17 tahun telah menjadi ketua Partindo di Pematang Siantar (1934- 1935) untuk ikut aktif memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik merantau ke Jakarta.
Pada usia 20 tahun, Adam Malik bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armin Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna, memelopori berdirinya kantor berita Antara tahun 1937 berkantor di JI. Pinangsia 38 Jakarta Kota. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional. Sebelumnya, ia sudah sering menulis antara lain di koran Pelita Andalas dan Majalah Partindo.
Di zaman Jepang, Adam Malik aktif bergerilya dalam gerakan pemuda memperjuangkan kemerdekaan. Menjelang 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, Adam Malik pernah melarikan Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memaksa mereka memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Demi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, ia menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta. Mewakili kelompok pemuda, Adam Malik sebagai pimpinan Komite Van Aksi, terpilih sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1947) yang bertugas menyiapkan susunan pemerintahan. Selain itu, Adam Malik adalah pendiri dan anggota Partai Rakyat, pendiri Partai Murba, dan anggota parlemen.
Akhir tahun lima puluhan, atas penunjukan Soekarno, Adam Malik masuk ke pemerintahan menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk Uni Soviet dan Polandia. Karena kemampuan diplomasinya, Adam Malik kemudian menjadi ketua Delegasi RI dalam perundingan Indonesia-Belanda, untuk penyerahan Irian Barat di tahun 1962. Selesai perjuangan Irian Barat (Irian Jaya), Adam Malik memegang jabatan Menko Pelaksana Ekonomi Terpimpin (1965). Pada masa
semakin menguatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia, Adam bersama Roeslan Abdulgani dan Jenderal Nasution dianggap sebagai musuh PKI dan dicap sebagai trio sayap kanan yang kontra-revolusi.
Ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan Orde Lama, posisi Adam Malik yang berseberangan dengan kelompok kiri justru malah menguntungkannya. Tahun 1966, Adam disebut-sebut dalam trio baru Soeharto-Sultan-Malik. Pada tahun yang sama, lewat televisi, ia menyatakan keluar dari Partai Murba karena pendirian Partai Murba, yang menentang masuknya modal asing. Empat tahun kemudian, ia bergabung dengan Golkar. Sejak 1966 sampai 1977 ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II / Menlu ad Interim dan Menlu RI.
Sebagai Menlu dalam pemerintahan Orde Baru, Adam Malik berperanan penting dalam berbagai perundingan dengan negara-negara lain termasuk rescheduling utang Indonesia peninggalan Orde Lama. Bersama Menlu negara-negara ASEAN, Adam Malik memelopori terbentuknya ASEAN tahun 1967. Ia bahkan dipercaya menjadi Ketua Sidang Majelis Umum PBB ke-26 di New York. Ia orang Asia kedua yang pernah memimpin sidang lembaga tertinggi badan dunia itu. Tahun 1977, ia terpilih menjadi Ketua DPR/MPR. Kemudian tiga bulan berikutnya, dalam Sidang Umum MPR Maret 1978 terpilih menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia yang ke-3 menggantikan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang secara tiba-tiba menyatakan tidak bersedia dicalonkan lagi.
Beberapa tahun setelah menjabat wakil presiden, ia merasa kurang dapat berperan banyak. Maklum, ia seorang yang terbiasa lincah dan aktif tiba-tiba hanya berperan sesekali meresmikan proyek dan membuka seminar. Kemudian dalam beberapa kesempatan ia mengungkapkan kegalauan hatinya tentang feodalisme yang dianut pemimpin nasional. Ia menganalogikannya seperti tuan-tuan kebon.
Sebagai seorang diplomat, wartawan bahkan birokrat, ia seing mengatakan ‘semua bisa diatur”. Sebagai diplomat ia memang dikenal selalu mempunyai 1001 jawaban atas segala macam pertanyaan dan permasalahan yang dihadapkan kepadanya. Tapi perkataan ‘semua bisa diatur’ itu juga sekaligus sebagai lontaran kritik bahwa di negara ini ‘semua bisa di atur’ dengan uang.
Setelah mengabdikan diri demi bangsa dan negaranya, H.Adam Malik meninggal di Bandung pada 5 September 1984 karena kanker lever. Kemudian, isteri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik. Pemerintah juga memberikan berbagai tanda kehormatan.
Referensi :
- http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/adam-malik/index.shtml
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 5/04/2012 10:49:00 PM
BIOGRAFI PRESIDEN SOEKARNO
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".
DETIK DETIK KEMATIAN SANG PRESIDEN :
Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.
-
Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
-
Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.
-
Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.
-
Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu
-
Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.
-
“Pak, Pak, ini Ega…”
-
Senyap.
-
Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.
-
Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.
-
Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.
-
Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
-
Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.
-
“Hatta.., kau di sini..?”
-
Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.
-
“Ya, bagaimana keadaanmu, No ?”
-
Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.
-
Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?
-
Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.
-
Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.
-
Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.
-
“No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.
-
Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.
-
Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.
-
Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.
Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.
-
Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.
-
Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi.
-
Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.
-
Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.
-
Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.
-
Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.
SUMBER:- http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6776934
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".
DETIK DETIK KEMATIAN SANG PRESIDEN :
Jakarta, Selasa, 16 Juni 1970. Ruangan intensive care RSPAD Gatot Subroto dipenuhi tentara sejak pagi. Serdadu berseragam dan bersenjata lengkap bersiaga penuh di beberapa titik strategis rumah sakit tersebut. Tak kalah banyaknya, petugas keamanan berpakaian preman juga hilir mudik di koridor rumah sakit hingga pelataran parkir.
-
Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.
-
Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.
-
Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa, dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.
-
Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu
-
Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.
-
“Pak, Pak, ini Ega…”
-
Senyap.
-
Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.
-
Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.
-
Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.
-
Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.
-
Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.
-
“Hatta.., kau di sini..?”
-
Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.
-
“Ya, bagaimana keadaanmu, No ?”
-
Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.
-
Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal. “Hoe gaat het met jou…?” Bagaimana keadaanmu?
-
Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.
-
Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil. Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.
-
Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.
-
“No…” Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.
-
Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.
-
Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.
-
Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.
Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.
-
Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.
-
Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi.
-
Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.
-
Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.
-
Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.
-
Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.
SUMBER:- http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6776934
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 5/04/2012 10:43:00 PM
NAMA ILMIAH TUMBUHAN
NAMA KOMODITAS PERTANIAN | ||
No | Nama Umum | Nama Latin |
1 | Abei | Fragaria |
2 | Abrosia | Abrosia spp |
3 | Abutilon | Abutilon spp |
4 | Acer | Acer palmatum |
5 | Adas | Foeniculum vulgare |
6 | Adas Sowa | Aqethum grave |
7 | Adas-adasan | Gomphrena globosa |
8 | Aechmea | Aechmea |
9 | Aesculus | Aesculus hippocastanum |
10 | Ageratum | Ageratum |
11 | Aglaonema | Aglaonema sp |
12 | Aglaonema Silver | Aglaonema commutatum |
13 | Aglaonema Treubi | Aglaonema treubi |
14 | Agropiron | Agropiron |
15 | Akalifa | Acalypha sp |
16 | Akalifa (Ekor tupai) | Acalypha wilkesiana |
17 | Akar Gomet | Pericamphylus glaucus |
18 | Akar Kelimpar | Embalia ribes Burm |
19 | Akar Kepayang | Hodgsonia macrocarpa |
20 | Akar Kucing | Toddalisa asiatica |
21 | Akar Naga | Poliypodium feei |
22 | Akar Rumput | Alternanthera sessilis |
23 | Akar Sambang | Merremia peltata |
24 | Akar Slemang | Merremia umbellata |
25 | Akar Wangi | Andropogon zizanioides |
26 | Akasia | Cassia sp |
27 | Alamanda | Alamanda chatartica |
28 | Alang-alang | Imperata cylindrica |
29 | Alba Rosa | Cordyline terminalis |
30 | Aleander | Nerium oleamder |
31 | Almond | Prunus dulcis |
32 | Alpukat | Persea americana |
33 | Alstroemeria | Alstroemeria |
34 | Aluminium kadri | Pilea cadierei |
35 | Alvalva | Medicago sativa |
36 | Alvalva Kuning | Medicago falcata |
37 | Ambong-ambong | Bidens |
38 | Ambong-ambong (Ketul) | Bidens pilosa |
39 | Ambra | Pelargonium radula |
40 | Andevi | Chicorium endivia |
41 | Andong | Rhadamnia cinerea |
42 | Anemon Korona | Annemon coronaria |
43 | Anggrek | Orcidaceae |
44 | Anggrek Bulan | Phalaenopsis amabilis |
45 | Anggrek Buntut Bajing | Rhinchostylis retusa |
46 | Anggrek Dendro | Dedrobium sp |
47 | Anggrek Dendro Larat | Dendrobium phalaenopsis |
48 | Anggrek Dendro Merpati | Dendrobium crumenatum |
49 | Anggrek Dendro Rusa | Dendrobium veratroides |
50 | Anggrek Dendro Sumba | Dendrobium purpureum |
51 | Anggrek Ekor Tupai | Rhinchostylis retusa |
52 | Anggrek Eria Kancil | Eria javanica |
53 | Anggrek Eria Konde | Eria albido tomentosa |
54 | Anggrek Eria Lili | Eria hyachintoides |
55 | Anggrek Eria Lily | Eria hyachintoides |
56 | Anggrek Eria Mawar | Eria flvascen |
57 | Anggrek Eria Rotan | Eria compressa |
58 | Anggrek Hitam | Coelogyne pandurata |
59 | Anggrek Kalajengking | Arachnis flos-aeris |
60 | Anggrek Kasut | Paphiopedilum sp |
61 | Anggrek Kasut Belang | Paphiopedilum lowii |
62 | Anggrek Kasut Berbulu | Paphiopedilum glaucophyllum |
63 | Anggrek Kasut Hijau | Paphiopedilum javanicum |
64 | Anggrek Kasut Kumis | Cypripedium chamberlalianum |
65 | Anggrek Kasut Pita | Paphiopedilum tonsum |
66 | Anggrek Kepang | Pholidota imbricata |
67 | Anggrek Macan | Gramatophyllum sp |
68 | Anggrek Mata Sapi | Dendrobium anosum |
69 | Anggrek Oncidium | Oncidium sp |
70 | Anggrek Tanah | Spathoglottis aurea |
71 | Anggrek Tanah Apuy | Phajus tankervilliae |
72 | Anggrek Tanah Coklat | Phajus callosus |
73 | Anggrek Tanah Kuning | Phajus flavus |
74 | Anggrek Tebu | Gramatophyllum speciosum |
75 | Anggrek Vanda | Vanda |
76 | Anggrung | Irema orientalis |
77 | Anggur | Vitis vinifera |
78 | Anggur Amerika Selatan | Vitis labrusca |
79 | Anggur Bali | Alphonso lavalle |
80 | Anggur Merah | Vitis vinifera |
81 | Angsana | Pterocarpus indica |
82 | Annemon | Annemon |
83 | Anthurium | Anthurium sp |
84 | Anthurium Flamingo | Anthurium adreanum |
85 | Anthurium Keris | Anthurium reneissance |
86 | Anthurium Kuping gajah | Anthurium crystallinum |
87 | Anting Putri | Wrightia religiosa |
88 | Anting-anting | Fuchsia |
89 | Anyang-anyang | Elaeocarpus glandiflorus |
90 | Anyelir | Dianthus caryophyllus |
91 | Apel | Malus silveltris |
92 | Apisditra | Apisditra elatior |
93 | Aprikot | Prunus mume |
94 | Apung | Azzola pinnata |
95 | Ara | Ficus pumnila |
96 | Aren | Arenga pinnata |
97 | Areuy kawao | Milletia sericea |
98 | Areuy ki asahan | Tetracera indica Merr |
99 | Articoke | Cynara scolimus |
100 | Asam Gelugur | Garcinia atroviridis |
101 | Asam Jawa | Tamarindus indica |
102 | Asam Londo | Pithecolobium dulce |
103 | Asam Selong | Eugenia uniflora |
104 | Asiri | Laurus nobilis |
105 | Asparagus | Asparague officinalis |
106 | Asparagus | Vigna sesquipedalis |
107 | Aster | Aster novae-angeliae |
108 | Awar awar | Ficus septica |
109 | Azela (rumput azela) | Rhododendrum sp |
110 | Babydoll | Cordyline terminalis |
111 | Bacang | Mangifera foetida |
112 | Bakau | Bruguiera conyugata |
113 | Bakung | Crinum asiaticum |
114 | Balam | Palaquium qutta |
115 | Balam Merah | Mallotus paniculate |
116 | Balam Merah | Palaquium rostratum |
117 | Bambu Apus | Gigantochloa apus |
118 | Bambu Ater | Gigantochloa atter |
119 | Bambu Ater | Gigantochloa atter |
120 | Bambu Bangkok | Schizostachym caudatum |
121 | Bambu Batu | Dendrocalamus strictus |
122 | Bambu Betung | Dendrocalamus asper |
123 | Bambu Botol | Schizostachyum zollingeri |
124 | Bambu Cangkoreh | Dinochloa scandens |
125 | Bambu Cendani | Phyllostachys sp |
126 | Bambu Duri | Bambusa spinosa |
127 | Bambu Embong | Bambusa horsfieldii |
128 | Bambu Gading | Bambusa vulgaris |
129 | Bambu Gedang | Bambusa ventricosa |
130 | Bambu Gombong | Gigantochloa verticillata |
131 | Bambu Jepang Variegata | Arandinaria japonica/Sasa fortunei |
132 | Bambu Kuning | Bambusa vulgaris |
133 | Bambu Kuning | Phyllostachys sulphurea |
134 | Bambu Ori | Bambusa arundinacea |
135 | Bambu Pagar | Bambusa glaucescens |
136 | Bambu Rejeki | Dracaena |
137 | Bambu Suling | Schizostachyum silicatum/Bambusa jacobsii |
138 | Bambu Tamiang | Schizostachyum blumei |
139 | Bambu Telur | Schizostachyum zollingeri |
140 | Bambu Wuluh | Schizostachyum mosum |
141 | Bambu Wulung | Phyllostachys puberuka |
142 | Bandotan | Ageratum conyzoides |
143 | Baru Laut | Thespesia populnea |
144 | Basia | Bassia latifplia |
145 | Batu | Chaetocarpus castaneicarpus |
146 | Bawang Bombay | Allium cepa |
147 | Bawang Daun | Allium fistulosum |
148 | Bawang Lokio | Allium schoenoprasum |
149 | Bawang Merah | Allium ascalonicum |
150 | Bawang Prei | Allium porrum |
151 | Bawang Putih | Allium sativum |
152 | Bawang-bawangan | Zephyranthes spp |
153 | Bay | Laurus nobilis |
154 | Bayam | Amaranthus sp |
155 | Bayam Cabut | Amaranthus tricolor |
156 | Bayam Duri | Amaranthus spinosus |
157 | Bayam Eropa | Spnacia oleracea |
158 | Bayam Kakap | Amaranthus hybridus |
159 | Bayam Merah | Celosia argentea |
160 | Bayam Raja | Amaranthus hybridus |
161 | Bayam Selandia Baru | Tetragonia expansa |
162 | Bayam Srilangka | Basella alba |
163 | Bayas | Oncosperma horidum |
164 | Bayur | Pterospermum javanicum |
165 | Begonia | Begonia glabra |
166 | Begonia Florens | Begonia semperflorens |
167 | Belian Wangi | Palaquium obovatum |
168 | Belimbing manis | Averrhoa carambola |
169 | Belimbing wuluh | Averrhoa bilimbi |
170 | Belis | Bellis |
171 | Beluchus | Cratoxylon linguistrinum |
172 | Beluntas | Pluchea indica |
173 | Benalu | Dendrophthoe sp |
174 | Benalu The/The Hijau | Dendrophthoe patandra |
175 | Benda | Artocarpus elasticus |
176 | Bengkak | Hernandia ovigera |
177 | Bengkirai | Dryobalanops |
178 | Bengkuang | Pachyrrhizus erosus |
179 | Bengle | Zingiber cassummunar / Z. Montanum |
180 | Bengle Hantu | Zingiber ottensii |
181 | Bentoel Daun | Xanthosmoma sagittifolium |
182 | Benuang | Duabanga molucana |
183 | Berangan | Castanopsis inermis |
184 | Berangan Duri | Castanopsis argentea |
185 | Beras | Oriza sp |
186 | Berenuk | Crescentia cujete |
187 | Beriang | Ploiarum alterniflorum |
188 | Beringin | Ficus benyamina |
189 | Beringin Karet | Ficus retusa |
190 | Beringin Kimeng | Ficus microcarpa |
191 | Beringin Korea | Ficus coreana |
192 | Besi | Eusideroxylon zwageri |
193 | Beti Ayer | Flueggia virosa |
194 | Bidani | Quisqualis indica |
195 | Bidara | Zizypus jujuba |
196 | Bidara Laut | Ximenia americana |
197 | Bidara Upas | Merremia mammosa |
198 | Bidasari | Porarna volubilis |
199 | Bieng-biengan | Chenopodium |
200 | Biksa (Gelinggem) | Bixa orellana |
201 | Binjai | Mangifera caesia |
202 | Bintaro | Cerbera manghas |
203 | Bintaro | Codollam |
204 | Bira | Alocasia indica |
205 | Birch | Betula pendula |
206 | Bit | Beta vulgaris |
207 | Blencong | Commersonia bartramia |
208 | Blestru | Luffa cylindrica |
209 | Blewah | Cucumis melo var cantalupensis |
210 | Bligo | Benincasa hispida |
211 | Blueberry | Vaccinium spp |
212 | Bodi | Ficus religiosa |
213 | Bodi | Ficus rumphii |
214 | Bomaba | Bomabaceae |
215 | Bombax | Bombax buonopozense |
216 | Borage | Borrago officinalis |
217 | Bougenville | Bougenvilia spectabilis |
218 | Brokoli | Brassica oleracea var italica |
219 | Bromeliad (nanas hias) | Bromeliad sp |
220 | Bromus | Bromus inermis |
221 | Brotowali | Tinospora tuberculata |
222 | Bruas | Garcinia celebica |
223 | Brucea | Brucea javanica |
224 | Buah Ajaib | Synsepalum dulcificum |
225 | Buah Mentega | Diospyros phillippinensis |
226 | Buah Merah | Pandanus conoideus |
227 | Bulan bulan | Endospermum malaccense |
228 | Bulangan | Gmelina philiappensis |
229 | Bunga Bangkai | Amorphopalus titanum |
230 | Bunga Bokor | Hydrangea macrophylla |
231 | Bunga Bugang | Clerodendron calamitosum |
232 | Bunga Cangkak | Schima wallichii |
233 | Bunga embun | Drosera sp |
234 | Bunga Kertas | Zinia elegan |
235 | Bunga Kuning | Cassia surattensis |
236 | Bunga Kupu-Kupu | Bauhinia purpurea |
237 | Bunga Lampion Irian | Mucuna beneetti |
238 | Bunga Lilin | Hoya carnosa |
239 | Bunga Matahari | Helianthus anuus |
240 | Bunga Merak | Caesalpinia pulcherrima |
241 | Bunga Mulut Naga | Antirrhinum majus |
242 | Bunga Negro | Sinningia speciosa |
243 | Bunga Pagoda | Clerodendron paniculatum |
244 | Bunga Patma | Rafflesia patma |
245 | Bunga Pukul Empat | Mirabilis jalapa |
246 | Bunga Pulu (Cartamus) | Carthamus tinctorius |
247 | Bunga Saputangan | Maniltoa grandiflora |
248 | Bunga Sepatu | Hibiscus rosa sinensis |
249 | Bunga Susu | Ervatamia coronaria |
250 | Bunga Tahi Ayam | Lantana tamara |
251 | Bunga Tahi Ayam | Tagetes |
252 | Bunga tengah hari | Pentapetes phoenicea |
253 | Bungur Besar | Lagerstroemia indica |
254 | Bungur Jepang | Lagerstroemia |
255 | Buni | Antidesma bunius |
256 | Bunut | Ficus glabela |
257 | Burgundi | Ficus elastica |
258 | Buta | Excoecaria agalocha |
259 | Butun | Barringtonia asiatica |
260 | Buwah Susu | Passiflora laurifolia |
261 | Buxus | Buxus sempervirens |
262 | Cabai | Capsicum annum |
263 | Cabai Besar | Capsicum annuum var Grossum |
264 | Cabai Rawit | Capsicum frutescens |
265 | Cabe Jawa | Piper retrofractum |
266 | Cabe Puyang | Polygonum hidropiper |
267 | Cakar Ayam | Digitaria adscendens |
268 | Calathea (Pisang hias) | Calathea sp |
269 | Calathea Argentea | Calathea picturata |
270 | Calathea lurik | Calathea princeps |
271 | Calathea Makoyama | Calathea makoyama |
272 | Calathea Mawar | Calathea rosea-picta |
273 | Calathea zebrina | Calathea zebrina |
274 | Calendula | Calendula officinalis |
275 | Calincing | Oxalis corniculata |
276 | Calodendrum | Calodendrum capanse |
277 | Camomille | Anthemis nobilis |
278 | Candu | Papaver semmiferum |
279 | Cangkring | Erythrina fusca |
280 | Cantel | Sorghum halepense |
281 | Capayan | Desmodium umbellatum |
282 | Caragana | Caragana arborescen |
283 | Caria | Carya illinoinensis |
284 | Carissa | Carissa grandiflora |
285 | Cartamus ( Pulu) | Carthamus tinctorius |
286 | Cedrus | Cedrus |
287 | Cemara angin | Casuarina equisetifolia |
288 | Cemara Duri | Juniperus rigida |
289 | Cemara Embun | Casuarina equisetifolia |
290 | Cemara Kipas | Casuarina equisetifolia |
291 | Cemara Laut | Casuarina equisetifolia |
292 | Cemara Norfolk | Araucaria heterophylla |
293 | Cemara Pinus | Casuarina cunninghamiana |
294 | Cemara Pua Pua | Juniperus chinensis |
295 | Cemara Putih | Casuarina equisetifolia |
296 | Cemara Udang | Casuarina equisetifolia |
297 | Cempaka putih | Michelia alba |
298 | Cempedak | Artocarpus champeden |
299 | Cemplok | Abutilon indicum |
300 | Cendana | Santalum album |
301 | Cenela | Calceolaria |
302 | Cengkeh | Eugenia aromatica |
303 | Centuri | Centuarea |
304 | Ceplukan | Physalis minima / Phycalis peruviana |
305 | Cerakin | Croton triglium |
306 | Cerlang laut | Helitiera littoralis |
307 | Ceroton | Croton trigilum |
308 | Ceuri | Garcinia dioica |
309 | Chaya | Cnidoscolus aconitifolus |
310 | Chemperai | Chemperela manillana |
311 | Cherry | Prunus avium |
312 | Chesnut | Castanea dentata |
313 | Chicorium | Chicorium |
314 | Cincau | Cycles barbata |
315 | Circium | Circium sp |
316 | Coca jawa | Erythroxylon nova granatense |
317 | Cocor Bebek | Kalanchoe blossfeldiana |
318 | Coklat | Theobroma cacao |
319 | Cola | Cola acuminata |
320 | Coleus | Coleus blumei |
321 | Columnea | Columnea hirta |
322 | Concolida | Concolida ambigua |
323 | Congcorang | Desmodium triquetrum |
324 | Congkok | Curculigo orchioides |
325 | Cordyline | Cordyline sp |
326 | Cowehan | Ottelia alismoides |
327 | Cryptotenia | Cryptotenea canadensis |
328 | Cryptotenia Jepang | Cryptotenea jeponica |
329 | Cyclamen | Cyclamen |
330 | Dadap | Erythrina |
331 | Dadap Merah | Erythrina crista-galli |
332 | Dadap Serep | Erythrina lithosperma |
333 | Dadap Varigata | Erythrina variegata |
334 | Dahlia | Dahlia pinata |
335 | Dalu dalu | Salix tetrasperma |
336 | Damar | Agathis alba |
337 | Damar Laki | Araucaria canninghamii |
338 | Damar waja | Spergula arvensis |
339 | Dandang Gendis | Clinacanthus nutans |
340 | Daun ambra | Pelargonium radula |
341 | Daun Dewa | Gynura procumbens |
342 | Daun Kepala tupai | Drynaria quersifolia |
343 | Daun Lilin | Bauhinia scandens |
344 | Daun Pahit | Vernonia amygdalina |
345 | Daun Seribu | Achilea millefolium |
346 | Daun Setan | Leucas lavandulaefolia |
347 | Daun Ungu | Graptophylum pictum |
348 | Delima | Punica sp |
349 | Delima Merah | Punica nana |
350 | Delima Putih | Punica granatum |
351 | Delpinium | Delpinium sp |
352 | Dempul | Glochidion rubrum |
353 | Dempul lelet | Glochidion littoral |
354 | Demung | Pseuderanthemum diversifolium |
355 | Dendranthema | Dendranthema |
356 | Dewa | Gynura segetum |
357 | Diaffen Amuna | Diaffenbachia amoena |
358 | Diaffen Arvida | Diaffenbachia arvida |
359 | Diaffen Camilla | Diaffenbachia camilla |
360 | Diaffen Laut | Diaffenbachia marianne |
361 | Diaffen Maculata | Diaffenbachia maculata |
362 | Diaffen Tropis | Diaffenbachia tropic show |
363 | Diaffenbachia (Sri Rejeki) | Diaffenbachia |
364 | Dieng Abang | Chenopodium album |
365 | Digitalis | Digitalis purpurea |
366 | Dilem | Coleus |
367 | Dracaena | Dracaena sp |
368 | Dracaena Compacta | Dracaena compacta |
369 | Dracaena Florida | Dracaena godseffiana |
370 | Dracaena Fragrans (Hanjuang) | Dracaena fragrans |
371 | Dracaena Sanderiana | Dracaena sanderiana |
372 | Dracaena Surculosa | Dracaena surculosa |
373 | Dracaena Warneckii | Dracaena deremensis |
374 | Dragon Fruit | Hylocereus undatus |
375 | Dringo | Acorus calamus |
376 | Drosera (Bunga embun) | Drosera sp |
377 | Duku | Lansium domesticum |
378 | Dulang-dulang | Glochidion obscurum |
379 | Durian | Durio zibethinus |
380 | Durian Hutan | Durio kutejensis |
381 | Edelweis | Anaphalis sp |
382 | Ekor Keledai | Sedum spectabile |
383 | Ekor Kucing | Acalypha hispida |
384 | Ekor Kucing | Typha latifolia |
385 | Ekor Tupai (Akalifa) | Acalypha wilkesiana |
386 | Elder | Sambucus nigra |
387 | Eleagnus | Elaeagnus angustifolia |
388 | Elletaria | Elletaria cardamomum |
389 | Enceng gondok | Eichornia crassipes |
390 | Erbis | Passiflora quandrangularis |
391 | Erigeron | Erigeron |
392 | Erythrina subumbrans | Erythrina subumbrans |
393 | Euphorbia | Euphorbia |
394 | Eusttoma | Eustoma grandiflorum |
395 | Fagace | Fagaceae |
396 | Fistuca | Fistuca arundinaceae |
397 | Flamboyan | Delonix regia |
398 | Flax | Linum usitatissimum |
399 | Fraxinus | Fraxinus americana |
400 | Gadung | Dioscorea composita |
401 | Gadung | Dioscorea hispida |
402 | Gadung China | Smilax china |
403 | Gaharu | Aquilaria malaccensis |
404 | Gailardia | Gaillardia |
405 | Galing | Vitis trifolia |
406 | Galing Kerbau | Cissus adnata |
407 | Galinggem (Biksa) | Bixa orellana |
408 | Gamal | Glyricidia sepium |
409 | Gambas | Luffa acutangula |
410 | Gambir | Uncaria gambir |
411 | Gamet | Ipomoea pes-tigridis |
412 | Gandapura | Gaultheria leucocarpa |
413 | Gandaria | Bouea macrophylla |
414 | Gandarusa | Justicia gendarussa / Gendarusa vulgaris |
415 | Gandasuli | Hedychium coronarium |
416 | Gandola | Basella rubra |
417 | Gandu | Entada phaseoloides |
418 | Gandum | Triticum aestivum |
419 | Gandum hitam | Secale cereale |
420 | Ganja | Cannabis sativa |
421 | Ganoderma | Ganoderma lucidum |
422 | Ganyong Hutan (Kana) | Canna indica |
423 | Ganyong-ganyongan | Cordyline sp |
424 | Garut | Marantha arundacea |
425 | Garut-garutan | Maranta bicolor |
426 | Gasteria | Gasteria |
427 | Gatep | Samadera indica |
428 | Gayam | Inocarpus edulis |
429 | Gayana | Chloris gayana |
430 | Gazania | Gazania |
431 | Gebang | Curypha elata |
432 | Gedebong | Piper aduncun |
433 | Gedembah | Nauclea subdita |
434 | Gelang Laut | Sesuvium portulacastrum |
435 | Gembili | Dioscorea aculeata |
436 | Gembilina | Gmelina |
437 | Genjer | Limnocharis flava |
438 | Genjoran | Digitaria sanguinalis |
439 | Geraniacea | Geraniaceae |
440 | Geranium | Pelargonium graviolens |
441 | Gerbera | Gerbera jamesonii |
442 | Geronggang | Cratoxylon arborescens |
443 | Gewor | Commelia banghalensis |
444 | Gigil | Dichroa febrifuga |
445 | Ginje menir | Scoparia dulcis |
446 | Ginseng Korea | Panax ginseng |
447 | Ginseng Jawa/Talesom | Talinum triangulare |
448 | Girang | Leea rubra |
449 | Gladiol | Gladiol spp |
450 | Gladiol | Gladiolus gandavensis |
451 | Glagah | Saccharum officinarum |
452 | Gmelina | Gmelina arborea |
453 | Gom Arab | Acacia arabica |
454 | Gondang | Ficus variegata |
455 | Gondorukem | Colophonium sp |
456 | Gravillea | Gravillea robusta |
457 | Gypsophila | Gypsophila |
458 | Hampelas | Ficus ampelas |
459 | Handeuleum | Graptophylum pictum |
460 | Hanjuang | Cordyline sp |
461 | Hanjuang | Dracaena fragrans |
462 | Harendong | Melastoma affine |
463 | Hareneus | Rubus moluccanus |
464 | Haworthia | Haworthia sp |
465 | Hazelnut | Corylus americana |
466 | Helikonia | Heliconia psittacorum |
467 | Henep | Hibiscus canabinus |
468 | Hidrila | Hydrila verticillata |
469 | Hokian Tea | Eritia sp |
470 | Hop | Humulus lupulus |
471 | Hordeum | Hordeum vulgare |
472 | Horenzo | Spinacea oleracea |
473 | Hujan Panas | Breynia discigera |
474 | Hyacinthus | Hyacinthus sp |
475 | Iler | Coleus |
476 | Iles iles | Amorphopalus oncophyllus |
477 | Iles iles | Tacca palmata |
478 | Inai batang | Lansonia inermis |
479 | Ingu | Ruta angustifolia |
480 | Iris | Iris germanica |
481 | Ivy | Linaria |
482 | Jaba | Eluisine coracana |
483 | Jaboticaba | Myciarfa cauliflora |
484 | Jabung | Conyza angustifolia |
485 | Jacaranda | Jacaranda aculifolia |
486 | Jacquemontia tamnifolia | Jacquemontia tamnifolia |
487 | Jagung | Zea mays |
488 | Jahe | Croton argyratus |
489 | Jahe | Zingiber officinale |
490 | Jail | Coix lacryma-jobi |
491 | Jamblang putih | Eugenia cumini |
492 | Jambu Air | Syzygium aqueum |
493 | Jambu Air manis | Syzygium semarangense |
494 | Jambu arang | Eugenia claviflora |
495 | Jambu ayer | Eugenia aquea |
496 | Jambu Biji | Psidium guajava |
497 | Jambu biji kecil | Psidium pumilum |
498 | Jambu bol | Syzygium malasccense |
499 | Jambu klampoh | Eugenia densiflora |
500 | Jambu mawar | Eugenia jambos |
501 | Jambu Mete | Anacardium ocidentale |
502 | Jambu selong | Eugenia javanica |
503 | Jambu-jambuan | Myrtaceae |
504 | Jambul merak | Jacaranda filicifolia |
505 | Jampang (Rumput belulang) | Eleusine indica |
506 | Jamuju | Podocarpus imbricatus |
507 | Jamur Bulat | Calvatia gigantia |
508 | Jamur Champignon | Agaricus bisporus |
509 | Jamur Enokitake | Flammunila velutipes |
510 | Jamur Kancing | Agaricus brunescens |
511 | Jamur Kuping | Auricularia auricularia |
512 | Jamur Maitake | Grifola frondosa |
513 | Jamur Matsutake | Agrocybe aegerita |
514 | Jamur Merang | Volvariella volvacea |
515 | Jamur Paha Ayam | Coprinus comatus |
516 | Jamur Shiitake | Lentinus edodes |
517 | Jamur Tiram | Pleurotus ostreatus |
518 | Jangkang | Sterculia foetida |
519 | Jarak China (Kepyar) | Ricinus communis |
520 | Jarak landi | Jatropa gossypifolia |
521 | Jarak Pagar | Jatropa curcas |
522 | Jarak Pagar (Iri) | Jatropha multifida |
523 | Jaranan | Atropha curcas |
524 | Jaringan | Paspalum scrobiculatum |
525 | Jarong | Achyaranthes aspera |
526 | Jarongan | Stachytarpheta mutabilis |
527 | Jaruju | Argemone mexicana |
528 | Jarum-jarum | Pavetta subvelutina |
529 | Jati | Tectona grandis |
530 | Jati Belanda | Guazuma ulmifolia |
531 | Jawawut | Setaria italica |
532 | Jayanti | Sesbania sesban |
533 | Jebung | Sterculia urceolata |
534 | Jelita | Corchorus capsularis |
535 | Jelutung | Dyera costulata |
536 | Jengger Ayam | Celosia cristata |
537 | Jengkol | Pithecelobium jiringa |
538 | Jenitri | Elaeocarpus oxypyrena |
539 | Jepun | Nerium indicum |
540 | Jeruju | Acanthus ilicifolius |
541 | Jeruk | Citrus sp |
542 | Jeruk Bali | Citrus x paradisi |
543 | Jeruk Keprok | Citrus |
544 | Jeruk Kesturi | Citrus mitis |
545 | Jeruk Kingkit | Thriphasia aurantifolia |
546 | Jeruk Lemon | Citrus lemon |
547 | Jeruk Mandarin | Citrus deliciosa |
548 | Jeruk Manis | Citrus onshiu |
549 | Jeruk Manis | Citrus sinensis |
550 | Jeruk Nipis | Citrus aurantifolia |
551 | Jeruk Purut | Citrus hystrix |
552 | Jeruk Satsuma | Citrus unshiu |
553 | Jeruk Siem | Citrus nobilis var microcarpa |
554 | Jeruk Sukade | Citrus medica |
555 | Jerukan | Glycosmis cochin-chinensis |
556 | Jintan | Carus carvi |
557 | Jintan | Pimpinella anisum |
558 | Jintan | Plectranthus amboinicus |
559 | Jintan hitam | Nigella sativa |
560 | Jintan Putih | Cuminum cyminum |
561 | Johar | Cassia siamena |
562 | Jojoba | Simmundsia californica |
563 | Jombang | Cicoria |
564 | Jubut | Melochia umbellata |
565 | Jukut ibun | Drymaria cordata |
566 | Jukut Jurig | Themeda arguens |
567 | Jukut lokot mata | Artemisia vulgaris |
568 | Jukut Nyenyerean | Sporobolus barteroanus |
569 | Jukut saminggu (Mondreng) | Galinsoga parviflora |
570 | Julans | Julans spp |
571 | Juncus | Juncus |
572 | Jung Pandas | Rhus continus |
573 | Jungrahab | Backea frutescens |
574 | Jute | Corchorus olitorius |
575 | Kaca Piring | Gardenia jasminoides |
576 | Kacang | Vigna mungo |
577 | Kacang (Ginjal) Mesir | Lablab niger |
578 | Kacang Asu | Calopogonium mucunoides |
579 | Kacang Babi | Vicia faba |
580 | Kacang Bogor | Voandzeia subterranea |
581 | Kacang Bulu | Glycine soja |
582 | Kacang Buncis | Phaseolus vulgaris |
583 | Kacang Gude | Cajanus cajan |
584 | Kacang Hijau | Phaseolus aureus |
585 | Kacang Hijau | Vigna radiata |
586 | Kacang Hijau India | Phaseolus mungo |
587 | Kacang Jeriji | Dolichos lablab |
588 | Kacang Kapri | Pisum sativum |
589 | Kacang Kara benguk | Mucuna pruriens |
590 | Kacang Kara Kerupuk | Dollchos lablab |
591 | Kacang Kara Pedang | Canavalis ensiformis |
592 | Kacang Kate | Phaseolus trilobus |
593 | Kacang Katropang | Centrosema plumieri |
594 | Kacang Kayu Laut | Pongamia pinnata |
595 | Kacang Kedelai | Glycine max |
596 | Kacang Keker | Cicer arietinum |
597 | Kacang Koro | Phaseolus sp |
598 | Kacang Koro kratok | Phaseolus lunatus |
599 | Kacang Merah | Vigna umbellata |
600 | Kacang Panjang | Vigna sinensis |
601 | Kacang Parang | Canavalia gladiata |
602 | Kacang Roway | Phaseolus lunatus |
603 | Kacang Ruji | Phaseolus pubescens |
604 | Kacang Ruji | Pueraria phaseoloides |
605 | Kacang Tanah | Arachis hypogaea |
606 | Kacang Tunggak | Vigna unguiculata |
607 | Kacang-kacangan | Clitoria cajanifolia |
608 | Kacang-kacangan | Vigna sp |
609 | Kadaka | Asplenium nidus |
610 | Kadaka tanduk menjangan | Asplenium sp |
611 | Kakao | Thebroma cacao |
612 | Kaktus | Opuntia spp |
613 | Kalamenjana | Phalaris arundinacea |
614 | Kalamenta | Leersia hexandra |
615 | Kaliandra | Calliandra haematocephala |
616 | Kamboja Jepang | Adenium obesum |
617 | Kamboja Putih | Plumeria obtusa |
618 | Kamelia | Camellia japonica |
619 | Kamper | Cinnamomum camphora |
620 | Kana | Canna edulis |
621 | Kana (Ganyong hutan) | Canna indica |
622 | Kana Air | Thalia dealbata |
623 | Kandis | Garcinia dioica |
624 | Kandis Burung | Garcinia parvifolia |
625 | Kandis Gajah | Garcinia griffithii |
626 | Kangkung | Ipomoea aquatica |
627 | Kanitu | Chrysophyllum cainito |
628 | Kantan | Alkpinia speciosa |
629 | Kantil | Michelia champaca |
630 | Kantung Rezeki | Dischidia pectinoides |
631 | Kantung Semar | Nephentes sp |
632 | Kantung Semar Raflesia | Nephentes raflesia |
633 | Kantung Semar Reinwart | Nephentes reinwart |
634 | Kapalan | Hoya latifolia |
635 | Kapas | Gossypium hirsutum |
636 | Kapas-kapasan | Malva |
637 | Kapuk Randu | Ceiba petandra |
638 | Kapulaga | Amomum cardamomum |
639 | Kapulaga Sabrang | Elettaria cardomomum |
640 | Kapulasan | Nephelium mutabile |
641 | Kapundung | Baccaurca racemosa |
642 | Kapur | Dryobalanops camphora |
643 | Kapur Barus | Cinnamomum camphora |
644 | Karandan | Carissa carandas |
645 | Karet | Havea brasiliensis |
646 | Karet India | Ficus elastica |
647 | Karet Kebo | Ficus elastica |
648 | Karuk | Piper sarmentosum |
649 | Kasia | Cassia multijuga |
650 | Kasingsat | Cassia occidentalis |
651 | Kaso | Saccharum spontaneum |
652 | Kastuba | Euphorbia pulcherima |
653 | Kasturi | Abelmoschus moschatus |
654 | Katimaga | Kleinhovia hospita |
655 | Katuk | Sauropus androginus |
656 | Katumbul | Glochidion molle |
657 | Katumpangan | Pilea microphyla |
658 | Katuri | Garcinia bancana |
659 | Kawista | Feroniella elephantum |
660 | Kawista | Scinus molle |
661 | Kayu Apu | Pistia stratiotes |
662 | Kayu Hurip | Euphorbia tirucali |
663 | Kayu Jaran | Dolichandrone spathacea |
664 | Kayu Kancil | Anisophyllea disticha |
665 | Kayu Manis | Cinnamomum burmani |
666 | Kayu Manis | Cinnamomum verum |
667 | Kayu Manis | Cinnamomum zaylanicum |
668 | Kayu Manis | Glycynnhiza glabra |
669 | Kayu Palembang | Lannea grandis |
670 | Kayu Penawar | Sophora tomentosa |
671 | Kayu Putih | Eucalyptus globulus |
672 | Kayu Putih | Melaleuca leucadendron |
673 | Kayu Rah | Horsfieldia irya |
674 | Kayu Raja (Trangguli) | Cassia fistula |
675 | Kayu Rapet | Parameria laervigata |
676 | Kayu Santan | Kibatalia arborea |
677 | Kayu Simpai | Knema intermedia |
678 | Kayu Tahi | Celtis wightii |
679 | Kayu Ujan | Millettia atropurpurea |
680 | Kayu Ules | Helicteres isora |
681 | Kayumanis Cina | Cinnamomum cassia |
682 | Keben | Barringtonia asiatica |
683 | Kecapi | Sandoricum kcetjapie |
684 | Kecipir | Psophocarpus tetragonolobus |
685 | Kecombrang / Honje | Nicolaia speciosa |
686 | Kecombrangan | Pittosporum ferrugneum |
687 | Kecondang | Tacca leontopetaloides |
688 | Kecubung | Datura metel |
689 | Kedawung | Parkia roxburghii |
690 | Kedondong | Spandias mombin |
691 | Kedondong | Spandias pinnata |
692 | Kedondong Bangkok | Spondias dulcis |
693 | Kedondong Cina | Spondias purpurea |
694 | Kedondong laut | Polyscias fruticosa |
695 | Kejibeling | Sericocalyx crispus |
696 | Keladi | Caladium sp |
697 | Kelapa | Cocos nucifera |
698 | Kelapa Sawit | Elaeis guineensis |
699 | Kelempayang | Nauclea cadamba |
700 | Kelor | Moringa oleifera |
701 | Kemangi | Ocimum basilicum |
702 | Kemangi Besar | Ocimum gratissimum |
703 | Kemenyan | Styrax officinalis |
704 | Kemiren | Hernandia peltata |
705 | Kemiri | Aleurites moluccana |
706 | Kemiri Cina | Aleurites trisperma |
707 | Kemloko | Phyllanthus emblica |
708 | Kemukus | Piper cubeba |
709 | Kemuning | Murraya paniculata |
710 | Kenaf | Hibiscus cannabinus |
711 | Kenanga | Canangium odoratum |
712 | Kenari | Canarium commune / C. Avenue |
713 | Kencur | Kaempferia galanga |
714 | Kendal | Cordia dichotoma |
715 | Kenikir | Cosmos caudatus |
716 | Kenikir | Tagetes patula |
717 | Kentang | Solanum tuberosum |
718 | Kentang Jawa | Coleus tuberosus |
719 | Kepel | Stelechocarpus burahol |
720 | Kepuh | Sterculiafoetida |
721 | Keranji | Dialium indum |
722 | Kesambi | Scheichera oleosa |
723 | Kesambi | Scheichera trijuga |
724 | Kesemek | Diospyros kaki |
725 | Kesemek | Diospyros lotus |
726 | Ketapang | Terminalia catapa |
727 | Ketepeng | Cassia alata |
728 | Ketepeng Kebo | Cassia |
729 | Ketiau | Madhuca mottleyana |
730 | Ketul (Ambong-ambong) | Bidens pilosa |
731 | Ketumbar | Coriandrum sativum |
732 | Ketumbar Jawa | Eryngium foetidum |
733 | Ki pait | Tithonia diversifolia |
734 | Ki payung | Biophytum sensitivum |
735 | Ki semir | Hura crepitans |
736 | Kibesin | Centrosema pubescens |
737 | Kina | Cinchona pubeschens |
738 | Kismis | Muehlenbeckia platyclada |
739 | Kiwi | Actinidia chinensis |
740 | Klembak | Rheum sp |
741 | Klengkeng | Nephelium longanum / Dimocarpus longan |
742 | Kol Banda | Pisonia alba |
743 | Kol rabi | Brassica napus |
744 | Kola | Cola nitida |
745 | Kolesom | Talinum paniculatum |
746 | Kolokasia | Colocasia sp |
747 | Komfrey | Symphytum officinale |
748 | Komoi | Diospyros malabarica |
749 | Kongea | Congea velutina |
750 | Koo Chai | Allium tuberosum |
751 | Kopi | Coffea |
752 | Kopi Arabica | Coffea arabica |
753 | Kopi Hutan | Fagraea racenosa |
754 | Kopi Hutan | Foffea malayana |
755 | Kopi Utan | Canthium dicoccum |
756 | Kosar | Artocarpus rigida |
757 | Kotek | Cassia grandis |
758 | Kremah | Alternanthera sessilis |
759 | Krisan | Chrysanthemum morifolium |
760 | Krokot | Alternanthera ficoidea |
761 | Krokot | Portulaca oleracea |
762 | Kroton | Codiaeum variegatum |
763 | Kroton | Croton liglium |
764 | Kubis | Brassica oleraceae |
765 | Kubis Bunga | Brassica oleracea var botrys |
766 | Kubis Krop | Brassica oleracea var capitata |
767 | Kucai | Allium odorum |
768 | Kukurang | Picria fel-terrae |
769 | Kukuron | Gynotroches axillaris |
770 | Kumis Kucing | Orthosiphon aristatus |
771 | Kumis Kucing | Orthosiphon stamineus |
772 | Kumkwat | Eugenia dombeyi |
773 | Kumuning gajah | Murraya calocylon |
774 | Kunci Pepet | Kaempferia angustifolia |
775 | Kunyit | Curcuma domestica |
776 | Kupa | Syzygium polycephalim |
777 | Kuping Gajah (Anthurium) | Anthurium crystallinum |
778 | Kuping Macan | Sacifraga sarmentosa |
779 | Kupu putih | Syngonium |
780 | Kurma | Phoenix dactylifera |
781 | Kurma canary | Phoenix canariensis |
782 | Kursani | Vernonia anthelmintica |
783 | Kutum | Mitragyna speciosa |
784 | Kwini | Mangifera odorata |
785 | Labu | Cucurbita spp |
786 | Labu Botol | Lagenaria vulgaris |
787 | Labu Jepang | Cucurbita moschatta |
788 | Labu Kuning | Cucurbita pepo |
789 | Labu Manis | Cucurbita pepo |
790 | Labu Merah | Cucurbita moschata |
791 | Labu Putih | Lagenaria leucantha |
792 | Labu Siam | Sechium edule |
793 | Labu Sucini | Cucurbita pepo |
794 | Lada | Piper nigrum |
795 | Lada Panjang | Piper retrofractum |
796 | Lampenas | Lactuca indica |
797 | Lamtoro Gung | Leucaena leucephala |
798 | Langkap | Arenga obtusifolia |
799 | Langkuwas Malaka | Alpinia malaccensis |
800 | Lantana | Lantana camara |
801 | Lateng | Ocimum sanctum |
802 | Lathyrus | Lathyrus sativus |
803 | Lavender | Lavandula angustifolia |
804 | Lawang | Cinnamomum culilawan |
805 | Leci | Nephelium litchi / Lichi chinensis |
806 | Legatan | Spilanthes iabadicensis |
807 | Legundi | Vitex trifoliata |
808 | Lelet | Helicteres hirsuta |
809 | Lemo | Litsea cubeba |
810 | Lempuyang | Zingiber aromaticum |
811 | Lempuyang | Zingiber zerumbet |
812 | Lengkuas | Languas galanga |
813 | Lentil | Cullinaris |
814 | Lepidium | Lepidium sp |
815 | Lerak | Sapindus rarak |
816 | Lidah Ayam | Rubia cordifolia |
817 | Lidah Buaya | Aloe vera |
818 | Lily | Homerocallis sp |
819 | Lily Kradelbut | Rhoeo |
820 | Lily Paris | Chlorophytum |
821 | Limau Kasturi | Citrus microcarpa |
822 | Lintahan | Desmodium |
823 | Lobak | Raphanus sativus |
824 | Lobi-lobi | Palaquium lobbianum |
825 | Lokwat | Eriobotryya japonico |
826 | Lonicera | Lonicera tatarica |
827 | Lontar | Borassus flabelifer |
828 | Lotus | Nelumbo pentapetala |
829 | Lowa | Ficus racemosa |
830 | Lupin | Lupinus |
831 | Luwing | Ficus hispida |
832 | Lycium | Lycium |
833 | Lythrum salicaria | Lythrum salicaria |
834 | Macrotylama | Macrotyloma |
835 | Mahang | Macaranga javanica |
836 | Mahoni | Swietenia mahagoni |
837 | Maja | Aegle marmelos |
838 | Maja Keling | Terminalia citrina |
839 | Majakane | Quercus lusitanica |
840 | Makadamia | Macadamia antegrofolia |
841 | Malela | Brachiaria sp |
842 | Malpighia | Malpighia punicifolia |
843 | Maman | Cleome speciosa |
844 | Mangga | Mangifera indica |
845 | Manggis | Garcinia mangostama |
846 | Mangkokan | Nothopanax scutellarium |
847 | Manis Jangan | Cinnamomum burmani |
848 | Mara | Macaranga tanarius |
849 | Maranta (Garut hias) | Maranta |
850 | Maranta Merah | Maranta leuconeura |
851 | Markisa (Buah monyet) | Passiflora edulis |
852 | Markisa Pisang | Passiflora mollissima |
853 | Markisa Sayur | Passiflora quadrangularis |
854 | Mata ayam | Baccaurea brevipes |
855 | Mata Pelanduk | Ardisia irenata |
856 | Mawar | Rosa sp |
857 | Maya-maya | Sapium baccatum |
858 | Mayang Batu | Madhuca cuneata |
859 | Mayang Wangi | Palaquium obovatum |
860 | Medang Kurusi | Gironniera parviifolia |
861 | Medinilla | Medinilla magnifica |
862 | Melati | Jasminum sambac |
863 | Melati Carolina | Gelsemium sempervirens |
864 | Melinjo | Gnetum gnemon |
865 | Melon | Cucumis melo |
866 | Melur | Dacrydium elatum |
867 | Mempelam | Mangifera indica |
868 | Menarong | Trema virgata |
869 | Mengkelingan | Eugenia cymosa |
870 | Mengkudu | Morinda citrifolia |
871 | Meniran | Phyllanthus niruri |
872 | Mentalun | Terminalia pyrifolia |
873 | Mentimun | Cucumis sativus |
874 | Mentimun Jepang | Cucumis sativus var Japonese |
875 | Mentol | Mentha piperita |
876 | Meranti | Shorea sp |
877 | Merbau | Intsia amboinensis |
878 | Merliman | Streblus ilicifollus |
879 | Mesoyi | Massoia aromatica |
880 | Meyong | Mallotus philippinensis |
881 | Mimba | Azadirachta indica |
882 | Mindi | Melia azedarach |
883 | Mint | Mentha piperita |
884 | Miracle | Synsepalum dulcificum |
885 | Mirten | Malphigia coccifera |
886 | Mitshuba | Oenanthe linearis |
887 | Miyana | Iresine |
888 | Mochie | Adenium sp |
889 | Mondreng (Jukut saminggu) | Galinsoga parviflora |
890 | Monstera | Monstera deliciosa |
891 | Mosaik | Fittonia |
892 | Mundar | Garcinia forbesii |
893 | Mundu | Garcinia dulcis |
894 | Murbei | Morus alba |
895 | Mussaenda | Mussaenda phillipica |
896 | Mutoh | Erythroxylon cuneatum |
897 | Myoporum | Myoporum |
898 | Myosotis | Myosotis |
899 | Myrrha | Commiphora mirrha |
900 | Nagasari | Mesua nagassarium |
901 | Namnam | Nephelium sp |
902 | Nampis (Kampis) | Hernandia peltata |
903 | Nanas | Ananas comosus |
904 | Nanas Aechmae | Aechmae |
905 | Nanas Buah | Ananas comosus |
906 | Nanas Kuku jari merah | Noeregelia spectabilis |
907 | Nanas Kuning | Cryptanthus bivittatus |
908 | Nanas Lurik | Cryptanthus zonatus |
909 | Nanas Merah | Cryptanthus acaulis |
910 | Nanas Nerogelia | Neoregelia |
911 | Nanas Tricolour | Cryptanthus bromeliodes |
912 | Nanas Vriesea | Vriesea |
913 | Nanas Wangi | Salvia |
914 | Nanas zebra | Cryptanthus zonatus zebrinus |
915 | Nandina | Nandina domestica |
916 | Nandina | Nicandra physalodes |
917 | Nangka | Artocarpus heterophyllus |
918 | Nenas Belanda | Agave cantala |
919 | Nila | Indigofera hendecaphylla |
920 | Nilam | Pogostemon cablin |
921 | Nilam Aceh | Pogostemon cablin |
922 | Nilam Bunga | Pogostemon heyncanus |
923 | Nilam Jawa | Pogostemon hortensis |
924 | Nipah | Nipa fruticans |
925 | Nolina | Beaucarnea recurvata |
926 | Nona | Annona reticulata |
927 | Nona | Annona sp |
928 | Nona Makan Sirih | Clerodendron thomsonae |
929 | Nona Sabrang | Annona glabra |
930 | Nusa Indah (Musaenda) | Mussaenda phillipica |
931 | Nyamplung | Callophyllum inophyllum |
932 | Nyiur | Lodoicea maldivica |
933 | Oat | Avena sativa |
934 | Okra | Abelmoschus esculenthus |
935 | Oleaceae | Oleaceae |
936 | Opiopogon | Ophiopogon japonicus |
937 | Orang-aring | Maoutia diversifolia |
938 | Orok orok | Crotalaria |
939 | Orok-orok | Crotalaria ferruginea |
940 | Oyod Peron | Anamirta coculus |
941 | Pacar air | Impatiens balsamina |
942 | Pacar Air | Impatients walleriana |
943 | Pacar Cina | Aglaia odorata |
944 | Pacar Jawa | Lawsonia inermis |
945 | Pace | Bancudus latifolia |
946 | Pachira | Pachira aquatica |
947 | Padi | Oryza sativa |
948 | Padi Ketan | Oryza glutinosa |
949 | Padi-padian | Serealea |
950 | Pagagan | Centella asiatica |
951 | Pakis haji | Cycas rumphii |
952 | Pakis Rawa | Ceratoptaris thalictroides |
953 | Paku bening | Lindsaea scandens |
954 | Paku Ekor Kuda | Equisetum hyemale |
955 | Paku Pakis Kelabang | Nephrolepis exaltata |
956 | Paku Sarang burung | Asplenium nidus |
957 | Pala | Myristica fragrans |
958 | Palasa | Butea monosperma |
959 | Palem Ekor ikan | Caryota |
960 | Palem Gebang | Corypha spp |
961 | Palem Janggut | Coccothrinax crintia |
962 | Palem Jepang | Ptychosperma macarthurii |
963 | Palem Kipas | Livistona chinensis |
964 | Palem Kuning | Chrysalidocarpus |
965 | Palem Loreng | Licuala mattanensis |
966 | Palem Merah | Cyrtostachys lakka |
967 | Palem Parlor (salon) | Chamaedorea elegans |
968 | Palem Phoenix | Phoenix |
969 | Palem Senegal | Phoenix reclimata |
970 | Palem Weregu | Rhapis excelsa |
971 | Palma | Palmae |
972 | Palungpung | Phragmites karka |
973 | Pancar | Antiaris toxicaria |
974 | Pandan | Pandanus |
975 | Pandan Bali | Dracaena draco |
976 | Pandan Pudak | Pandanus tectorius |
977 | Pandan Wangi | Pandanus amaryllfolium |
978 | Panili | Vanilla planifolia |
979 | Paprika | Capsicum annuum var Grossum |
980 | Pare | Momordica charantia |
981 | Pare Ular | Trichosanthes cucumerina |
982 | Pare welut | Trichosanthes anguina |
983 | Parsley (Peterseli) | Petroselinum sativum |
984 | Parsnip | Pastinaca sativa |
985 | Parthenocissus | Parthenocissus spp |
986 | Pasak Bumi | Eurycoma longifolia |
987 | Pasang Iyang | Quercus conocarpa |
988 | Pasang Simpenu | Quercus cyclophora |
989 | Pasilan Kalapa | Drynaria rigidula |
990 | Pathenium argentatum | Parthenium argentatum |
991 | Patikan Kebo | Euphorbia hirta |
992 | Pecan | Corya illinoensis |
993 | Pecut Kuda | Stachitarpheta indica |
994 | Pedilantus | Pedilanthus |
995 | Pelargoni | Pelargonum domesticum |
996 | Pelong | Pentaspadon officinalis |
997 | Pena Nagasari | Mesua ferea |
998 | Pepaya | Carica papaya |
999 | Peperomia | Peperomia obtusifolia |
1000 | Peperomia ekor tikus | Peperomia elusiaefolia |
1001 | Perilla | Perilla frutescens |
1002 | Permot | Passiflora foetida |
1003 | Persik | Prunus persica |
1004 | Petai | Parkia speciosa |
1005 | Petai Cina | Leucaena leucephala |
1006 | Peterseli | Petroselinum crispum |
1007 | Petsai | Brassica chinensis |
1008 | Petunia | Petunia hybrid |
1009 | Phelum | Phelum pratense |
1010 | Philadelphus | Philadelphus |
1011 | Philo Daun Belah (Monesterea) | Monstera deliciosa |
1012 | Philo Daun Bolong | Monstera obliqua expilata |
1013 | Philo Lynette | Philodendron lynette |
1014 | Philo Redwing | Philodendron sp |
1015 | Philodendron | Phoilodendron sp |
1016 | Philodendron Rubrum | Philodendron rubrum |
1017 | Phlox | Phlox sp |
1018 | Picisan | Cyclophorus numularifolius |
1019 | Pilea | Pilea sp |
1020 | Pilin | Cassia nodosa |
1021 | Pinang | Areca catechu |
1022 | Pinang Hutan | Areca macrocalyx |
1023 | Pinang Punai | Elaeocarpus petiolatus |
1024 | Pinang Raja | Crytostachys lakka |
1025 | Pinus | Casuarina equisetifolia / Pinus longaeva/Pinus mercusii |
1026 | Pir | Pyrus communis |
1027 | Piretrum | Chrysanthemum cinerariaefolium |
1028 | Pisang | Musa paradisiaca |
1029 | Pisang | Musa spp |
1030 | Pisang Badak | Musa nana |
1031 | Pisang Kapok | Musa x paradisiaca |
1032 | Pisang Kipas | Ravenala madagascariensis |
1033 | Pisang Serat | Musa textilis |
1034 | Pisang Utan | Musa acuminta |
1035 | Pistachio | Pistacia vera |
1036 | Pittosporum | Pittosporum |
1037 | Plam | Prunus domesticum |
1038 | Plantago | Plantago sp |
1039 | Platycladus orientalis | Platycladus orientalis |
1040 | Plumbago | Plumbago |
1041 | Poa | Poa prasentis |
1042 | Pohon Bulan | Endospermum malaccense |
1043 | Pohon Kasuwari | Casuarina nodiflora |
1044 | Pohon Kupu kupu | Bauhinia acuminata |
1045 | Pohon kupu-kupu | Bauhinia |
1046 | Pokak | Solanum torvum |
1047 | Poko | Mentha arvensis |
1048 | Poko | Mentha spicata |
1049 | Poncosudo | Jasminum multiflorum |
1050 | Populus | Populus |
1051 | Portulaka | Portulaca grandiflora |
1052 | Prambos | Rubus spp |
1053 | Prasman | Eupatorium triplinerve |
1054 | Primula | Primula obconica |
1055 | Pring-pringan | Pogonantherum paniceum |
1056 | Procopis | Procopis juliflora |
1057 | Pronojiwo | Euchresta horsfieldii |
1058 | Prosopis | Procopis chilensis |
1059 | Pseudotsuga | Pseudotsuga menziesii |
1060 | Pudu | Artocarpus kemando |
1061 | Pulasan | Nephelium lappaceum |
1062 | Pule | Alstonia scholaris |
1063 | Pule Pandak | Rawvolfia serpentina |
1064 | Pulosari | Alyxia stellata |
1065 | Pulus | Laportea stimulans |
1066 | Puring | Codiaeum |
1067 | Puring | Codiaeum variegatum |
1068 | Purwoceng | Pimpinella alpina |
1069 | Putri Malu | Mimosa |
1070 | Putri Malu | Mimosa pudica |
1071 | Pyracantha | Pyracantha coccinea |
1072 | Pyrethrum | Pyrethrum spp |
1073 | Raflesia | Rafflesia arnoldi |
1074 | Rambutan | Nephelium lappaceum |
1075 | Rami | Boehmeria nivea |
1076 | Randa | Randia macrophylla |
1077 | Randu | Ceiba petandra |
1078 | Randu alas | Bombaxma labaricum |
1079 | Ranti | Solanum nigrum |
1080 | Rape | Brassica napus var. napus |
1081 | Rasamala | Altingia exelsa Norona |
1082 | Rebah Bangun | Mimosa invisa |
1083 | Remek Daging | Hemigraphis alternata |
1084 | Renghas | Gluta renghas |
1085 | Resam lumut | Cheilantes tennisfolia |
1086 | Rhododendron | Rohododendron |
1087 | Rhynchelytrum rapens | Rhynchelytrum rapens |
1088 | Ribes | Ribes |
1089 | Rollinia mucosa | Rollinia mucosa |
1090 | Rosela | Hibiscus sabdariffa |
1091 | Rotan Irit | Calamus trachycoleus |
1092 | Rotan Lilin | Calamus javensis |
1093 | Rotan Manan | Calamus manan |
1094 | Rotan Sega | Calamus caesius |
1095 | Rotan Tikus | Plectocomia elongata |
1096 | Rubi | Rubiaceae |
1097 | Rubra | Cordyline sp |
1098 | Rudbeckia laciniata | Rudbeckia laciniata |
1099 | Rukem | Flacourtia indica |
1100 | Ruku-ruku | Ocimum sanctum |
1101 | Rumbia | Metreoxylon rumphii |
1102 | Rumbut Balungan | Panicum repens |
1103 | Rumput air | Poa annua |
1104 | Rumput Angin | Spinifex littoreus |
1105 | Rumput Asinan | Paspalum vaginatum |
1106 | Rumput Australi | Paspalum dilatatum |
1107 | Rumput Babi | Leptaspis urceolata |
1108 | Rumput Bajra | Pennisetum glaucum |
1109 | Rumput Bajra | Pennisetum purpureum |
1110 | Rumput Bebek | Echinochloa sp |
1111 | Rumput Belang | Zebrina pendula |
1112 | Rumput Belulang (Jampang) | Eleusine indica |
1113 | Rumput Benggala | Panicum maximum |
1114 | Rumput Bulu Merak | Schizaea dichotoma |
1115 | Rumput Dum | Diaffenbachia |
1116 | Rumput Gajah | Penisetum purpureum |
1117 | Rumput Grinting | Cynodon dactylon |
1118 | Rumput Jampang | Artocarpus elasticus |
1119 | Rumput Jampang | Digitaria sp |
1120 | Rumput Jarum | Chrysopogon aciculata |
1121 | Rumput Jejarongan | Chloris barbata |
1122 | Rumput Kerbau | Paspalaum conyugatum |
1123 | Rumput Laut | gracilaria sp |
1124 | Rumput Malela (Malela) | Brachiaria sp |
1125 | Rumput Mutiara | Hedyotis corymbosa |
1126 | Rumput Natal | Rhynchelytrum roseum |
1127 | Rumput Pait | Axonopus compresus |
1128 | Rumput Panicum | Panicum maximum |
1129 | Rumput Paspalum | Paspalum |
1130 | Rumput Payung | Cyperus papyrus |
1131 | Rumput Peking | Zuysia matrela |
1132 | Rumput Pelargoni (Pelargoni) | Pelargonium |
1133 | Ruta | Ruta graviolens |
1134 | Sadu | Melia indica |
1135 | Saga Hutan | Adenanthera microsperma |
1136 | Saga Manis | Abrus precatorius |
1137 | Sagu | Metroxylon sago |
1138 | Salada Air | Nasturtium officinale |
1139 | Salak | Salacca edulis |
1140 | Salam | Eugenia aperculata |
1141 | Salamandar | Grevillea robusta |
1142 | Salangi | Samadera indica |
1143 | Salix | Salix sp |
1144 | Sambiloto | Andrographis paniculata |
1145 | San chang | Dillenia Pentagyna |
1146 | Sancang | Phemna microphylia |
1147 | Sangitan | Sambucus javanica |
1148 | Sangket | Basilicum polystachyon |
1149 | Sangketan | Heliotropium indicum |
1150 | Sangkir | Homonoia riparia |
1151 | Sansevieria Lidah mertua | Sansevieria trifasciata |
1152 | Sansevieria Silindris | Sansevieria cylindrica |
1153 | Santigi | Phempis acidula |
1154 | Sapratu | Sindora sumatrana |
1155 | Saraka | Saraca indica |
1156 | Sarang Semut | Myrmecodia sp |
1157 | Sarang Semut Irian | Myrmecodia tuberosa |
1158 | Saray | Caryota mitis |
1159 | Sawi Hijau | Brassica campestris |
1160 | Sawi Putih | Brassica juncea |
1161 | Sawi Tanah | Nasturtium indicum |
1162 | Sawo | Zapota |
1163 | Sawo Duren | Crateva religiosa |
1164 | Sawo hijau | Chrysophyllum |
1165 | Sawo Kecik | Manilkara kauki/ M. Achras |
1166 | Sawo Malaysia | Achras zapota |
1167 | Sawo Manila | Achras zapota var depressa |
1168 | Sawo Putih Pulu | Pisonia sylvestris |
1169 | Scabiosa | Scabiosa atropurpurea |
1170 | Sciadopitys | Sciadopitys verticillata |
1171 | Scorzonera hispanica | Scorzonera hispanica |
1172 | Secang | Caesalpinia sappan |
1173 | Sedap Malam | Polianthes tuberose |
1174 | Sedum | Sedum morgalnianum |
1175 | Selada | Lactuca sativa |
1176 | Selada Air | Pistia stratiotes |
1177 | Selar makan | Guettarda speciosa |
1178 | Selasihan | Cinnamomum parthenoxylon |
1179 | Seledri | Apium graviolens |
1180 | Semanggi | Hydrocotyle sibthorpioides |
1181 | Semangka | Citrulus vulgaris |
1182 | Sembukan | Paedaria foetida |
1183 | Sembung | Blumea balsamifera |
1184 | Sembung Gilang | Vernonia arborea |
1185 | Seminai | Madhuca utilis |
1186 | Sempur | Dillenia exelsa |
1187 | Sempur Cai | Dillenia indica |
1188 | Sena | Cassia angustifolia |
1189 | Sendokan | Palntago mayor |
1190 | Sendudok | Melastoma malabathricum |
1191 | Senecio | Senecio cruentus |
1192 | Senggugu | Clerodendron serratum |
1193 | Sengon Buto | Enterolobium cyclocarpum |
1194 | Sengon Laut | Albizia falcataria |
1195 | Senkam | Glochideon laevigatum |
1196 | Sente | Alocasia macrorhiza |
1197 | Sequen | Sequoia sempervirens |
1198 | Serai Wangi | Cymbopogon citratus |
1199 | Serei | Cymbopogon nardus |
1200 | Serisa | Serissa foetida |
1201 | Seruni | Chrysanthemum indicum |
1202 | Serut | Streblus asper |
1203 | Sesudu | Euphorbia antiquorum |
1204 | Seteria | Seteria qlaucea |
1205 | Sidaguri | Sida rhombifolia / S retusa |
1206 | Sikas | Cycas revoluta |
1207 | Simambu | Calamus scipionum |
1208 | Simbar Menjangan | Platicerium sp |
1209 | Sinapsis | Sinapsis alba |
1210 | Sindur | Sindora javanica |
1211 | Singkong Karet | Manihot glaziovii |
1212 | Sireh Ayer | Piper miniatum |
1213 | Sirih | Piper Betle |
1214 | Sirih Belanda | Scindapsus |
1215 | Sirih merah | Piper crocatum |
1216 | Sirsak | Annona muricata |
1217 | Sisal | Agave sisalana |
1218 | Sisik Betok | Desmodium triflorum |
1219 | Sisik Naga | Drymoglosum piloselloides |
1220 | Siur | Xanthophyllum lanceatum |
1221 | Skila | Scilla |
1222 | Slada Air | Rorripa nasturtium |
1223 | Soga | Pettophorum inerme |
1224 | Soka | Ixora paludosa |
1225 | Solidago | Solidago canadanensis |
1226 | Song of India | Pleomele |
1227 | Sono | Dalbergia latifolia |
1228 | Sono Keling | Dalbergia pinnata |
1229 | Sorbus | Sorbus americana |
1230 | Sorgum | Sorgum bicolor |
1231 | Sorgum | Sorgum halepense |
1232 | Sosor Bebek | Kalanchoe pinnata |
1233 | Spartium junceum | Spartium junceum |
1234 | Spathiphyllum | Spathiphylum sp |
1235 | Spinacia oleracea | Spinacia oleracea |
1236 | Spiraeae | Spiraeae vanhouttei |
1237 | Sri Rejeki | Diaffenbachia |
1238 | Srigading | Nyctanthes arbor-tristis |
1239 | Srikaya | Annona squamosa |
1240 | Srikaya Australia | Anonna atemoya |
1241 | Srikonta | Acacia farnesiana |
1242 | Stapelia | Stapelia |
1243 | Stefanot Putih | Stephanotis floribunda |
1244 | Stroberi | Fragaria vesca |
1245 | Subeng-subeng | Scaevolia frutescens |
1246 | Suji | Pleomele angustifolia |
1247 | Sukun | Artocarpus communis |
1248 | Sumatera Sentul | Enhalus acoroides |
1249 | Sungsang | Gloriosa superba |
1250 | Suplir | Adiatum sp |
1251 | Suren | Toona sureni |
1252 | Surveg | Amorphopalus bulbifer |
1253 | Suweg | Amorphopalus companulatus |
1254 | Taban | Baccaurea reticulata |
1255 | Tabat Barita | Ficus deltoidea |
1256 | Tagetes (telekan) | Tagetes erecta |
1257 | Talas | Colocasia esculenta |
1258 | Tali Kuning | Arcangelisca flava |
1259 | Tali Putri | Cassytha filiformis |
1260 | Talok | Muntingia calabura |
1261 | Tampang | Artocarpus bornensis |
1262 | Tangkalak | Litsea sebifera |
1263 | Tangkalak terindak | Isoptera borneensis |
1264 | Tanglin | Saraca thaipingensis |
1265 | Tanjung | Mimosops elengi |
1266 | Tapak Dara | Vinca rosea |
1267 | Tapak Hantu | Trevesia chelrantha |
1268 | Tapak Liman | Elephantopus scaber |
1269 | Tarum | Indigofera suffruticosa |
1270 | Tebu | Saccharum officinale |
1271 | Teh | Camellia sinensis |
1272 | Teh Kembang | Matricaria Chamomilla |
1273 | Teki | Cyperus roduntus |
1274 | Teki Laut | Cyperus longus |
1275 | Tekik | Albizzia lebbeck |
1276 | Telang | Clitoria ternatea |
1277 | Telekan (tagetes) | Tagetes patula |
1278 | Tembakau | Nicotiana tabacum |
1279 | Tempayang | Firmiana affinis |
1280 | Tempuyung | Sonchus arvensis |
1281 | Temu Giring | Curcuma heyneanae |
1282 | Temu Hitam | Curcuma aeruginosa |
1283 | Temu Kunci | Boesenbergia pandurata |
1284 | Temu Lawak | Curcuma xanthorrhizae |
1285 | Temu Putih | Kaempferia rotundra |
1286 | Tengkawang tungkil | Shorea stenoptera |
1287 | Teratai | Neliumbium nucifera |
1288 | Teratai Gunung | Gunnera macrophylla |
1289 | Teratai Raksasa | Victoria amazonia |
1290 | Terebak | Rhinacanthus nasutus |
1291 | Terong | Solanum melongenae |
1292 | Terong kuning | Solanum quitoense |
1293 | Terung Belanda | Cyphomandra betacea |
1294 | Terung Cina | Solanum macrocarpon |
1295 | Terung Jepang | Solanum melongena var Esculentum |
1296 | Terung Susu | Solanum mammosum |
1297 | Thyme | Thymus vulgaris |
1298 | Timun Tahil | Randia spinosa |
1299 | Tomat | Lycopersicon esculentum |
1300 | Tongkeng | Telosma cordata |
1301 | Trangguli (Kayu Raja) | Cassia fistula |
1302 | Trembesi | Samanea saman |
1303 | Trengguli | Cassia javanica |
1304 | Trenggulum | Protium javanicum |
1305 | Tuba | Derris eliptica |
1306 | Tulip | Spathodea campanulata |
1307 | Turi | Sesbania grandiflora |
1308 | Turnip | Brassica rapa |
1309 | Ubi Jalar | Ipomoea batata |
1310 | Ubi Kayu | Manihot esculenta |
1311 | Ubi Kayu | Manihot utilisima |
1312 | Ubi kelapa | Dioscorea alata |
1313 | Urang-aring | Eclipta alba |
1314 | Violet | Violces |
1315 | Violet (Bunga) | Viola odorata |
1316 | Walisongo | Schefflera actinophylla |
1317 | Walisongo varigata | Schefflera variegata |
1318 | Walnut | Juglans |
1319 | Walnut Aquatica | Juglans aquatica |
1320 | Walnut Cinerea | Juglans cinerea |
1321 | Walnut Hitam | Juglans nigra |
1322 | Walnut Inggris | Juglans regia |
1323 | Walnut Mayor | Juglans major |
1324 | Wareng | Gmelina elliptica |
1325 | Waru | Hibiscus tiliaceus |
1326 | Waru landak | Hibiscus mutabilis |
1327 | Wewean | Monochoria hastata |
1328 | White Walnut | Juglans cinerea |
1329 | Widuri | Calotropis gigantea |
1330 | Wijayakusuma | Epiphyllum oxypetalum |
1331 | Wijen | Sesamum indicum |
1332 | Wortel | Daucus carota |
1333 | Yakon | Smallanthus sonchifolius |
1334 | Yuka | Yucca aloifolia |
1335 | Zaitun | Olea europea |
1336 | Zebrina | Zebrina pendula / Cyanotis vittata |
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 5/04/2012 10:22:00 PM
Langganan:
Postingan (Atom)