Selasa, Februari 07, 2012

Wisatawan Keluhkan Sampah di Bandung Selatan

SOREANG,(PRLM).- Sejumlah wisatawan mengeluhkan sampah yang berserakan maupun parkir kendaraaan yang kurang tertata di objek-objek wisata Bandung Selatan.
"Saya sudah berkeling ke Pangandaran, Ciamis, lalu hari ini ke Kawah Putih dan Situ Patengan di Bandung Selatan. Rata-rata sampah berserakan di mana-mana," kata wisatawan asal Riau, Imam Hambali, saat ditemui di dalam perahu Situ Patengan, Rancabali, Sabtu (11/9).
Lebih jauh Imam yang membawa keluarga besarnya sampai delapan orang mengatakan, pengelola objek wisata menyediakan beberapa tong sampah. "Saya rasa objek wisata sekelas Kawah Putih atau Situ Patengan seharusnya tiap 20 meter ada tempat sampah. Saya lihat di Situ Patengan hanya ada beberapa tempat sampah sehingga pengunjung membuang sampah sembarangan," ucapnya.
Selain itu, penataan parkir juga semrawut selain daya tampungnya yang terbatas. "Saat masuk lokasi wisata Situ Patengan susah parkir karena areal parkir terbatas," ujarnya.
Namun, secara umum Imam mengatakan penataan objek wisata di Bandung Selatan sudah cukup baik. "Dibandingkan dengan objek-objek wisata di daerah Sumatera lebih baik di sini," katanya.(A-71/A-26).***
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 2/07/2012 07:08:00 PM

Pembenahan citarum harus dengan pendekatan budaya (sumber Jabarprov.go.id)


BANDUNG – Pembenahan sungai Citarum sepantasnya juga harus melibatkan unsur budaya dan adat. Hal I tu dikemukakan Ketua Adat Banten Kidul, Ugis saat diskusi tentang pembenahan Citarum di Bandung beberapa hari lalu yang digelar Forum DAS Citarum.
“Dalam adat kebudayaan Sunda, air atau sungai itu sangat melekat dalam tata kehidupannya dulu. Oleh karena itu masyarakat Sunda dulu tidak akan pernah mencemari air atau sungai, karena sama saja dengan bunuh diri. Hal itu sangat berbeda kondisinya dengan sekarang, orang sudah tidak peduli lagi pada sungai dan air, padahal sangat dibutuhkan” ujar Ugis.
Penerapan larangan membabat hutan di Baduy menurut Ugis adalah salah satu upaya pelestarian hutan dan sungai itu sendiri yang hulunya di hutan. Orang kini sudah tidak peduli lagi pada budaya seperti itu, sehingga tidak heran kalau hutan rusak dan sungainyapun ikut merana.
“Penerapan hutan larangan atau keramat itu sebenarnya kan untuk menjaga mata air sebagai sumber air sungai yang dibutuhkan masyarakat. Coba kita lihat sekarang, dimana orang sudah tidak peduli lagi dengan hutan dan sungainyapun ikut menjadi rusak” katanya.
Oleh karena itu Ugis meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk bisa melakukan penggalian budaya ramah lingkungan  yang sudah dilakukan leluhur Sunda sejak dulu, unuk pelestarian lingkungan.
“Pelestarian lingkungan tidak cukup hanya dengan seminar, diskusi atau Kongres yang sama dengan  ngawangkong teu beres-beres, ulah ukur catur tanpa bukur, pupulur beak ku batur da bongan ngagugu ka nu ngalindur” pungkasnya.
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 2/07/2012 06:49:00 PM

Penarikan Retribusi di Pasar Baleendah Berhenti Seminggu Lalu(Pelita online)


Penarikan Retribusi di Pasar Baleendah Berhenti Seminggu Lalu

Soreang, Pelita
Ratusa pedagang Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung mempertanyakan uang retribusi yang dipungut Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) pasar setempat. Padahal Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung telah mengintruksikan, agar penarikan retibusi pasar dihentikan sejak awal Januari 2012.

“UPTD Pasar Baleendah baru berhenti menarik retribusi pada tanggal 10 Januari kemarin, jadi wajar kan kalau kami menanyakan uang retribusi yang dipungut dari kami, selama sepuluh hari itu dikemanakan?,” jelas perwakilan seorang pedagang Pasar Baleendah, Asep Bone kepada Pelita, kemarin di Baleendah.

Di Pasar Baleendah, setiap harinya para pedagang dipungut sekitar Rp3000 yang alokasinya untuk retribusi pasar Rp2000 dan sisanya biaya kebersihan serta keamanan. Asep menjelaskan, seharusnya pihak UPTD mematuhi instruksi dari pimpinannya itu.

“Tidak mungkin, kalau soal penghentian penarikan retribusi pasar itu baru diketahui UPTD pada awal minggu kemarin,” tegasnya seraya berharap agar instansi terkait memproses dan mempertanyakan soal penarikan retibusi yang dilakukan UPTD Pasar Baleendah, karena tidak sesuai aturan.

Sementara di Pasar Soreang, meskipun retribusi pasar sudah dihentikan sejak Rabu (4/1) kemarin, tetapi petugas pasar setempat, tetap hadir untuk memungut dana kebersihan dan keamanan dari para pedagang. “Jumlahnya memang tidak besar,” ujar pedagang Pasar Soreang, Suparya, 56 taghun.

Awalnya para pedagang merasa resah, sebab pemberhentikan pungutan retribusi itu tanpa sosialisasi terlebih dulu dan terkesan tiba-tiba.

Para pedagang selain takut disebut pembangkang, juga pemerintah akan sewenang-wenang memindahkan pedagang ke pasar darurat, sehubungan dengan rencana akan adanya renovasi pasar tersebut. Sebab dengan tidak adanya bukti pembayaran retribusi pasar, para pedagang tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankan haknya berjualan di Pasar Soreang.

Soal rencana kenaikan biaya retribusi tambah Asep, para pedagang tidak merasa keberatan asal disosialisakan terlebih dulu. Selain itu harapnya, kenaikan retribusi harus diimbangi dengan upaya pemerintah dalam membenahi sarana dan prasarana pasar. Karena saat ini, kondisi Pasar Baleendah sangat memprihatinkan.

Sementara petugas UPTD Pasar Baleendah, Ahmad Rustandi menjelaskan, pihaknya baru menerima intruksi agar penghentian penarikan retribusi pasar, Selsa (10/1). “Meskipun dalam SE tertulis awal Januari penarikan retribusi dihentikan, tetapi kami baru menerima intruksi tanggal 10 kemarin,” jelasnya

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Bandung menghentikan penarikan retribusi pasar sejak awal januari lalu. Hal ini dikarenakan belum adanya peraturan daerah (Perda) baru yang mengatur tentang retribusi serta pajak. Pemberhntikan pungutan tersebut tidak ada hubungannya dengan rencana pemerintah daerah ini, untuk merenovasi beberapa pasar diantaranya; Pasar Soreang, Cicalengka dan Banjaran. (ck-221/5)
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 2/07/2012 11:29:00 AM

Mantan ketua RW 16 lamajang peuntas(CHU-X)

Wajah ini sudah tidak asing lagi, sekian lama malang melintang didunia maya, khususnya Facebook, ternyata wajah yang agak bersahaja sundanese dan agak slengeean ini adalah mantan ketua RW 16 lamajang peuntas termuda yang pernah diangkat oleh masyarakat dengan perolehan suara telak diatas kandidat yang lain.
Track record didalam management dan transfaransi keuangan, track record didalam keberanian untuk bisa selalu ada didepan, track record yang bisa melindungi serta mengakui keberadaan putera daerah. walau pun hanya sesaat beliau menjabat, tapi nilai plus bagi para kawula muda untuk bisa mengikuti jejaknya sebagai mantan ketua RW. saya ucapkan saluuuuuut buat saudara.......
sekedar bertanya...: adakah minat bapak untuk menjadi ketua RW lagi setelah bapak semakin matang...?
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 2/07/2012 11:09:00 AM

Pasar baleendah bandung


      Suasana pagi lokasi parkiran pasar Baleendah bandung, dimana lapak PKL kurang begitu tersusun rapi, lain hal nya dengan sekarang setelah lahan parkiran tersebut mengalami pemeluran (betonisasi) para PKL sudah nampak lumayan rapi serta tidak ada genangan air dan genangan lumpur, yang menghambat para pembeli untuk bertransaksi di areal parkir tsb.
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 2/07/2012 10:20:00 AM