Minggu, Agustus 11, 2013

SEJARAH MAKAN KETUPAT SAAT LEBARAN


Makan ketupat di hari raya idul fitri Sudah menjadi tradisi wajib dalam menyambut hari kemenangan umat muslim setelah satu bulan berpuasa. Namun tahukah kalian sejarah dibalik adanya makanan ketupat di hari raya idul fitri ini? Baiklah untuk itu mari disimak penjelasan tentang Sejarah Makanan Ketupat di Hari Raya Idul Fitri di bawah ini seperti dikutip dari kumpulansejarah.com

Sejarah Makanan Ketupat di Hari Raya Idul Fitri
Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa, beliau membudayakan sebuah tradisi, yaitu setelah Lebaran, masyarakat setempat menganyam ketupat dengan daun kelapa muda lalu disii dengan beras.

Setelah selesai dimasak, ketupat itu diantarkan ke anggota keluarga atau kerabat yang dituakan. Sejak itu, ketupat jadi lambang kebersamaan.

Selain itu, ternyata ketupat punya filosofi tersendiri yaitu anyaman-anyaman pada kulit ketupat itu mencerminkan betapa banyaknya kesalahan manusia.

Setelah dibelah dua, terlihatlah isi ketupat yang berwarna putih, menggambarkan kebersihan dan kesucian hati manusia, setelah menahan nafsu dengan berpuasa dan memohon ampun atas segala kesalahan.

Sementara itu, bentuk ketupat yang sempurna itu melambangkan kemenangan umat Muslim yang akhirnya mencapai hari yang Fitri Nah sekarang sudah tahu khan sejarahnya ketupat.

Jadi, ternyata betapa besarnya peran para wali untuk memperkenalkan agama islam dengan tetap menghomati budaya setempat dalam mensiarkan agama baru yaitu Islam

Salah satu contoh yang nyata adalah cerita tentang pandawa lima, beliau mengumpamakan pandawa lima itu sebagai rukun Islam (ada lima) sehingga agama Islam dengan mudah diteima oleh masyarakat pada masa itu.

Kini warisan dari Sunan Kalijaga ini masih tetap dipertahankan bahkan sudah bukan milik Jawa saja tetapi sudah menjadi makanan Asia tenggara, hal ini dapat dilihat di negara Malaysia masih dijumpai ketupat ini, hal ini terjadi akibat banyaknya orang orang Jawa yang bermukim di Malaysia.

Lebaran ketupat merupakan tradisi masyarakat sebagai ungkapan syukur setelah melaksanakan ibadah puasa.

Namun, tujuan dari tradisi makan ketupat bersama keluarga maupun tetangga setelah salat sunah Id diharapkan menjadi momen untuk saling mengakui kesalahan.

Selain dari makna mengakui kesalahan, makna tersembunyi dari ketupat, bentuk segi empat ternyata wujud dari prinsip “kiblat papat lima pancer” yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat.

Prinsip tersebut kalau diotak-atik maknanya berarti empat arah mata angin utama, yaitu timur, selatan, barat, dan utara yang bertumpu di satu pusat.

Bila salah satu arah mata angin itu hilang, maka keseimbangan alam goyah. Terjemahan bebas filosofi tersebut bisa dikaitkan dengan arah jalan hidup manusia.

Ke mana pun arah yang ingin ditempuh manusia hendaknya tidak akan lepas dari pusatnya, yaitu Allah Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, agar tidak goyah maka manusia harus tetap ingat kepada Sang Khalik sebagai pusat dari segalanya.

Ada pula yang mengartikan prinsip “kiblat papat lima pancer” bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.

Ketupat juga bukan sekadar makanan yang disajikan untuk menjamu para tamu pada hari raya Idul Fitri maupun merayakan genapnya enam hari berpuasa sunah Syawal.

Sebagian masyarakat Jawa memaknai rumitnya membuat anyaman ketupat dari janur sebagai bungkus beras, mencerminkan kesalahan manusia.

Warna putih ketupat ketika dibelah melambangkan kebersihan setelah bermaaf-maafan. Butiran beras yang dibungkus dalam janur merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran.

Penggunaan janur sebagai kemasan pun memiliki makna tersembunyi.
Janur dalam bahasa Arab yang berasal dari kata “jaa a al-nur” bermakna telah datang cahaya. Sedangkan masyarakat Jawa mengartikan janur dengan “sejatine nur” (cahaya). Dalam arti lebih luas berarti keadaan suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan Ramadan.

Selain itu, tradisi makan ketupat lebaran yang masih langgeng sampai saat ini adalah penggunaan sayur opor sebagai pasangannya. Sayur opor pun memiliki makna filosofi , jika dilihat dari asal-usul bahan dasarnya yang menggunakan santan kelapa. Bahasa Jawa dari santan ialah “santen” yang memunyai makna “pangapunten” atau memohon maaf.
Sumber

Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 8/11/2013 09:08:00 PM

MEMAHAMI MAHLUK HALUS DARI SUDUT PANDANG ILMU FISIKA


Fenomena mahluk halus selalu menarik dibicarakan. Masalah ini diterangkan dalam berbagai sisi keilmuan, menurut agama hingga sains.

Percaya akan keberadaan mahluk halus memang wajib, namun menyikapi dengan logika sehingga menempatkan mahluk gaib bukan sebagai kultus yang mesti ditakuti, diberi ‘makan’ atau dikerematkan. Dengan memahami konsep mahluk halus secara ilmu pengetahuan mungkin akan membuat kita lebih berani dan tidak takut berlebihan.

Nah, menurut hukum fisika setidaknya ada 3 teori tentang mahluk halus seperti dilansir apakabardunia.com

1. Hukum kekekalan energi
Albert Einstein, sang legenda ilmu fisika pernah membuktikan bahwa segala bentuk energi di alam semesta adalah bersifat konstan. Artinya, energi tidak bisa diciptakan atau dihancurkan. Tahukah kalian, bahwa si dalam diri setiap manusia yang hidup terdapat energi listrik yang memungkinkan jantung tetap berdetak, otak tetap bekerja dan kita tetap bisa bernapas.

Nah ketika manusia mati, energi yang ada dalam tubuhnya tentu saja harus berubah ke bentuk yang lain. Teori yang paling masuk akal adalah energi tersebut kembali ke alam semesta, nah energi elektromagnetis dari manusia mati inilah yang pada konsentrasi tertentu bisa terlihat dalam bentuk-bentuk tertentu. Dan tentu saja kadang masih mengandung materi atau sifat-sifat dari asalnya. Sehingga sering kita mendengar orang-orang seolah melihat sosok orang yang telah meninggal.

2. Hukum Coloumb
Mahluk halus menyimpan energi elektromagnetis negatif (-), sedangkan seperti yang kita tahu, bahwa planet bumi juga mengandung muatan (-). Dan berdasar hukum Coulomb, kita tahu bahwa muatan yang senama bersifat tolak menolak, sedangkan muatan yang berbeda akan saling menarik. Nah karena itulah mahluk halus bersifat saling menolak dengan bumi dan muncullah teori bahwa mahluk halus tidak menapak bumi dikarenakan gaya tersebut.

3. Hukum panjang gelombang
Vic Tandy, pakar elektronika dan komputer dari Universitas Coventry mengatakan penglihatan terhadap obyek mahluk halus dipengaruhi oleh gelombang suara infrasonic, atau suara dengan gelombang sangat lemah dan tidak bisa ditangkap oleh telinga manusia. Namun jika terjadi dalam intensitas yang cukup besar, manusia yang peka akan bisa merasakannya.

Ada fakta menarik secara sains soal mahluk halus, seperti misalnya yang dilansir NASA mendukung teori Vic Tandi bahwa mata manusia bereaksi terhadap gelombang nada rendah. Pada panjang gelombang 18 Hertz bola mata manusia mulai bergetar dan sering memunculkan obyek asing yang sering diterjemahkan sebagai mahluk halus.
Sumber

Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 8/11/2013 09:03:00 PM

Fenomena Seks Remaja Indonesia


Fenomena remaja terjerumus dalam hubungan seksual di luar nikah menjadi masalah serius karena menyangkut masa depan di anak itu sendiri.

Yang mencengangkan adalah dari pengakuan pelaku mereka melakukan making love (ML) umumnya di rumah sendiri, ketika kondisi sedang sepi. Para orangtua, sepertinya harus waspada dengan modus seperti ini. Tidak mudah dan percaya begitu saja meninggalkan anak di rumah sendirian tanpa ada pengawasan.

Lihat saja pengakuan Bunga (bukan nama sebenarnya), setiap melakukan ML selalu di rumahnya. “Di rumah aku. Sepi nnggak ada orang. Takut enggak takut sih kalau di rumah,” ujarnya saat berbincang di sebuah restoran.

Bahkan pernah melakukan hubungan sebadan padahal ada ibunya di rumah. “Mama ada di rumah pas aku begituan making love (ML). Karena, mama percaya banget aku enggak akan macem-macem makanya boleh pacaran di rumah,” ucap Bunga. Kok sempet sempetnya ML? “Waktu itu mama di kamar atas dan aku ML di ruang tamu bawah,” ujarnya enteng.

Saat didesak apa benar hanya berhubungan intim di rumah tidak di tempat lain seperti hotel, Bunga mengatakan, “Iya”.

“Aku nggak pernah check in (hotel), tapi di rumah. Rata-rata temen aku ML juga di rumah. Aku juga selalu di rumah,” terang Bunga.

Alasannya? “Kalau di rumah merasa aman, karena tahulah siapa yang akan lewat. Kalau aku ML di ruang tamu karena ruang tamu aku terpisah jadi enggak ketahuan,” paparnya.

Imbuh Bunga, “Hampir setiap dia ke rumah aku, pasti kita ML. Dia ke rumah aku sepekan tiga kalilah dan pasti itu di rumah aku ML-nya,” terang anak berpostur sedikit gemuk ini yang sudah lebih dari 10 kali pacaran.

Lebih lanjut dia menceritakan keadaan orangtuanya yang cukup memberikan perhatian kepadanya. “Mama itu perhatian banget, cuma kan dua-duanya harus kerja dan pulang baru pukul 21.00 WIB. Aku juga sudah dibilangin supaya enggak begitu-begitu tapi aku udah kemakan omongan pacar aku yang dulu itu dan aku luluh. Aku juga mau sendiri. Aku malah juga sering minta ML karena aku ketagihan kali ya,” cetus Bunga terus terang.

Menurut dia, ibunya sudah perhatian tapi tidak cukup waktu untuk mengawasi hubungan dengan pacarnya dan teman-teman lainnya.

“Mama selalu menasehati agar jangan macam-macam. Batasannya sampai pegangan tangan doang, tapi aku malah kejauhan banget sampai ML. Kalau mamah tahu digampar kali. Papah aku enggak terbuka. Tidak ada yang kurang dari keluarga aku. Tapi akunya saja yang selalu mencari kesempatan,” cerita Bunga sedikit nakal.

Kalau hamil? “Takut sih, cuma aku sering ngelakuin enggak pernah di dalam kok, dan aku mikir selama enggak dikeluarin di dalam ya nggak apa-apa. Aku sudah 30-an lebih ML. Aku pernah telat haid dua pekan dan itu aku sudah nangis-nangis. Aku sudah takut, tapi akhirnya enggak hamil dan ML berlanjut lagi,” aku Bunga.

Sambung dia, “Kalau memang hamil aku akan minta pertanggungjawaban, minta duit buat aborsi. Setengah-setengahlah duitnya buat aborsi. Pertanggungjawabannya bukan nyuruh kawinin aku, itu enggak. Duit buat aborsi saja.”

Menurut Bunga, aborsi menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah hamil secara cepat. “Pokoknya kalau aku hamil harus aborsi. Nggak mungkin berani dilanjutin dan bilang mamah. Itu sudah terpikirkan (aborsi) kalau memang terjadi. Teman-teman juga sama dan bahkan kita lagi mencari tempat aborsinya,” ungkap Bunga.

Salah satu faktor yang menyebabkan remaja terjebak pada praktik hubungan seks di luar nikah adalah rasa penasaran, ingin tahu dan merasakan bagaimana petualangan cinta.

Meski harus kehilangan virginitas, pelaku mengaku tidak menyesal. Mereka juga tidak takut hamil lantaran bisa digugurkan atau aborsi. Bagi wanita dari kalangan tertentu, memang keperawanan menjadi simbol kesucian. Hanya untuk suami sah dalam ikatan sakral pernihakan virginitas diserahkan.

Namun realitanya dalam kehidupan perkotaan dan mungkin kini sudah merambah ke pedesaan, nilai kegadisan bukan menjadi sesuatu yang harus dijaga dan dipertahankan sebagai simbol kehormatan dan kesucian. Apalagi kini sudah ada permak selaput dara menjadi tumpuan untuk mengembalikan simbol kesucian palsu tersebut.

“Aku enggak menyesal kehilangan virginitas. Semenjak aku mendengar ada operasi selaput dara Rp1 juta aku enggak menyesal lagi,” ungkap Bunga, pelajar SMP di Jakarta saat bercerita.

Lebih lanjut dia menuturkan informasi tersebut didapat dari media massa. “Ceritanya aku lagi nonton televisi sama dua orang teman aku dan ada berita tentang operasi selaput dara. Kita berpikir, oh baguslah kalau begitu,” ungkap Bunga yang mengaku lebih dari 30 kali melakukan ML.

Menurut Bunga, tidak hanya dirinya yang kerap melakukan ML, namun teman-temannya di sekolah juga melakukan hal yang sama.

“Mereka juga sering melakukan itu. Sebenarnya udah biasa yang seperti itu (ML). Di sekolah itu ada geng. Geng itu sudah empat tahun bediri. Dari anggota geng itu aku tahu yang sudah pernah ML ada 8 orang dari 20 orangan. Di luar geng itu juga banyak kok yang sudah ML,” ungkapnya.

Terkait hubungan seks, dia mengaku bukan hal yang tabu. “Aku gak menganggap tabu, sudah biasa. Bohong kalau bilang nggak pernah. Yang kelas 3 ya pastilah ada yang sudah, tapi nggak hampir semua sih,” jelasnya.

Bahkan Bunga menceritakan pengalaman menyaksikan temannya melakukan adegan layaknya suami istri. “Banyak kok temen aku yg sudah pernah ML. Waktu itu aku sama temen aku ke rumah pacar temen aku dan dia ML di belakang aku. Dan aku disuruh jagain pintu,” tuturnya yang bisa membedakan dari muka mana yang sudah pernah dan belum ML. “Yang mukanya rada-rada bandel dan genit pasti sudah pernah ML,” ujarnya memberi sedikit petunjuk.

Kendati demikian, mereka yang menjual diri di sekolahnya tidak ada. “Tapi kalau dibooking itu ada di sekolah aku tapi enggak untuk ML, untuk dicolek-colek grepe-grepe (diraba-raba) doang dan itu tidak dibayar tapi kemauan sendiri,” kata Bunga.

Biasanya, sambung dia, yang berani membooking anak yang jago tawuran dan pasti diberi. “Karena kalau ada masalah biar dibela sama jagoan tawuran. Mintanya memang enggak terang-terangan ngajakin ML tapi kalau ngajak jalan atau nonton, itu isyarat pasti minta ML,” cerita Bunga penuh pengalaman.

Menurut Bunga, pihak sekolah sebenarnya tahu mana murid yang sudah pernah melakukan ML. “Di sekolah kalau pacaran enggak terang-terangan boleh, paling cuma diliatin doang dan ditegur sama gurunya kalau ketahuan pacaran. Tapi kalau pacaran di kelas itu baru dipanggil. Guru yang genit juga banyak kok,” jelasnya.

Tempat tongkrongan di mana? “Kalau nongkrong di PIM, Kemang, Bintaro, atau di rumah salah satu teman. Biasanya yang berani ML itu orang-orang yang berada. Biasanya mereka itu kelas 2 yang udah pernah melakukan,” ungkapnya.

Kok bisa tahu? “Saya tahu banyak yang sudah ML dari temen-temen saya karena di tempat latihan cheer (cheerleader). Kalau sedang istirahat, ada yang tanya sudah pernah ngapain aja sama pacaranya, makanya cerita deh kalau sudah pernah pada ML,” ujar Bunga seraya merujuk temannya di sejumlah sekolah lainnya yang juga memiliki pengalaman seks sama akibat terlalu sangat sayang pada pacar dan kondisi rumah yang kosong.

Bunga dan juga mungkin sejumlah remaja lainnya yang pernah melakukan making love (ML) terjebak dengan anggapan keperawanan bisa dikembalikan seperti semula. Ternyata anggapan itu salah, perawan tidak bisa ada dua kali bagi wanita.

Setidaknya itulah yang dikatakan praktisi kesehatan dari Poliklinik RS Fatmawati dr Nugroho Setiawan kepada okezone beberapa waktu lalu. Dokter Nugroho mengatakan operasi selaput dara adalah persepsi masyarakat yang salah kaprah.

“Mereka menganggap kegadisan itu cuma dilihat dari selaput dara. Sebetulnya definisi perawan adalah wanita yang vaginanya belum kemasukan penis. Itu definisnya perlu disebarluaskan, karena orang berpikir perawan itu harus ada pecahnya selaput dara,” jelasnya.

Konsultan seksualitas ini mengatakan, pengalaman dirinya yang berkecimpung di bidang kebidanan sering menemukan pasien yang mau melahirkan, hymen-nya itu masih utuh. “Berarti itu perawan yang mau melahirkan donk, kalau definisi perawan hanya dari hymen berarti itukan salah,” tandasnya.

Sehingga definisi perawan itu bukan hymen, karena hymen itu bisa tidak pecah didalam melakukan hubungan seksual, bisa saja pecah saat dia tidak melakukan hubungan seks. “Kalau orang berpersepsi itukan salah. Jadi sekarang harus diartikan perawan itu wanita yang vaginanya belum pernah kemasukan penis,” tandasnya lagi.

Sambung Nugrogo berseloroh, “Kalau setiap hari kemasukan terong, bagaimana kalau masturbasi. Itu tetap perawan karena terong bukan penis kan.”

Dengan demikian, indikatornya perawan itu bukan selaput dara. Makanya keperawanan itu tidak bisa diperiksa. “Perawan itu kan cuma pengakuan, perjaka juga cuma pengakuan mana bisa diperiksa,” imbuhnya.

Kalau remaja berpikir bisa operasi selaput dara bagaimana? “Itu karena mereka berpikir perawan itu adalah selaput dara, sehingga pengertian salah itu harus disingkirkan,” tukas Nugroho.

Menurutnya, operasi selaput dara itu karena mereka masih bermitos, beranggapan bahwa hymen itu perawan, sehingga banyak PSK yang melakukan operasi selaput dara. “Zaman dulu saya ingat banyak PSK yang mengantre untuk operasi selaput dara, karena persepsi masyarakat masih salah dan mitos itu salah,” ujarnya.

Operasi selaput dara itu tidak ada efeknya, itu hanya penyesatan, tidak ada relevansinya. Operasi selaput dara hanya untuk pengakuan. “Pesan saya remaja harus dibekali atau mendapatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan sejelas-jelasnya termasuk orang tua remaja itu.”

Sebab, kata Nugroho, orangtua remaja itu tidak punya bekal yang cukup sehingga mereka tidak mengedukasi ke anak-anaknya. Akibatnya, anak-anaknya mencari informasi ke teman-temannya yang padahal memberikan informasi menyesatkan.

“Satu pesan juga pada sekolah, karena remaja itu 95 persen kan formal ada di sekolah semua, dari SD, SMP, SMA. Karena yang disebut remaja kan 10-19 tahun sehingga dari SD sampai SMA, mestinya ada satu pendidikan masalah kesehatan remaja yang disampaikan ke anak didik dan ke orangtua murid,” saran dokter Nugroho.

Dia menambahkan, fenomena remaja ML itu karena remaja tidak mengerti risiko dan masalahnya. Kalau tahu risikonya pasti berpikir. Sikap remaja berbuat itu karena berdasar pengetahuan yang diterimanya.

“Pendidikan seks di sekolah itu sangat perlu, termasuk yang diberikan bukan hanya remaja tapi orangtua remaja itu juga, sehingga orang tua bisa mengingatkan anak-anaknya,” ujar Nugroho yang melihat remaja melakukan seks di luar nikah ada unsur suka sama suka dan coba-coba.

Sumber: news.okezone.com

Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 8/11/2013 08:57:00 PM

Fenomena Seks Bebas Kalangan Mahasiswi Di Yogyakarta

Hasilnya sangat mengejutkan untuk sebuah daerah yang menjadi salah satu tujuan favorit belajar dan menimba ilmu.

Apakah yang menyebabkan fenomena seks pra nikah semakin meluas di kalangan remaja, khususnya untuk kalangan remaja di Yogyakarta? Penulis akan mengungkapkan beberapa fakta dan kejadian yang menggambarkan sisi lain dari kehidupan remaja di Yogyakarta.

Beberapa Survei Sebelumnya
Pada tahun 1994, sebuah lembaga konseling remaja pernah membuat sebuah survei yang cukup menghebohkan mengenai virginitas di kalangan remaja di Yogyakarta. Hasilnya cukup mengejutkan, serta membuat kalangan orangtua yang menyekolahkan anaknya di Yogyakarta menjadi was-was. Jika digunakan perbandingan, diperoleh sebanyak 8 dari 10 remaja (mahasiswa) di Yogyakarta pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Perdebatan dan hujatan pun muncul di mana-mana, bahkan di tingkat nasional yang menyoroti hasil survei tersebut. Tak urung pula pakar statistik mempersoalkan aspek teknis (metodologi) yang dipergunakan dalam survei tersebut yang dianggap sangat bias. Paparannya pun dianggap terlalu menyudutkan dan men-generalisasikan populasi.

Sekalipun mendapatkan kecaman, tetapi survei berikutnya tahun 1999 muncul kembali yang secara khusus mengambil subyek pengamatan mahasiswa di Yogyakarta. Berbeda dengans survei sebelumnya yang tidak mengelompokkan sampel, tetapi pada survei kali ini secara khusus dipilih subyeknya adalah kalangan mahasiswa di Yogyakarta. Hasilnya tidak banyak berbeda. Disebutkan apabila terdapat sebanyak 7 dari 10 mahasiswa yang pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Sekali lagi, survei tersebut mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan, bahkan di tingkat nasional.

Penulis bisa memahami reaksi penolakan dari kalangan masyarakat. Pertama, si pembuat survei kurang berhati-hati dalam menentukan (memilih) sampel dan obyek yang diamati. Kedua, teknik penyamplingannya terlalu sederhana, termasuk metode wawancara yang digunakan. Ketiga, tidak disertai penjelasan yang mengukur tingkat reprsentasi sampel terhadap populasi. Kasus seks pra nikah masih merupakan kasus yang cukup sensitif di kalangan masyarakat Yogyakarta dan pada umumnya di Indonesia. Seharusnya si pembuat survei bisa memberikan batasan yang lebih ketat dalam mendefinisikan sampel, terutama pada teknik penyamplingan.

Belum usai pula soal metodologi survei, pada tahun 2002 lalu, masyarakat Yogyakarta dikejutkan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan (LSCK) dengan tema virginitas di kalangan mahasiswa Yogyakarta. Survei dilakukan atas sebanyak 1.660 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta. Hasilnya, sebanyak 97,5% dari responden mengaku telah kehilangan virginitasnya akibat seks pra nikah. Penelitian yang dilaukan oleh LSCK kali ini mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Uniknya, hasil survei kali ini tidak mendapatkan reaksi keras seperti sebelumnya. Disamping itu, pro dan kontra tidak banyak terlihat dan tenggelam begitu saja dalam kurun waktu yang singkat. Reaksi masyarakat Yogyakarta sendiri terlihat seolah mengamini hasil survei tersebut.


Yogyakarta Under Cover
Seks pra nikah tidak bisa dilepaskan pemahamannya dengan seks bebas atau pergaulan bebas. Fenomena pergaulan bebas di kalangan mahasiswa sesungguhnya telah berlangsung cukup lama, yaitu sekitar awal dekade 1990an. Kota Yogyakarta semakin lama, semakin tumbuh dan berkembang seiring dengan dinamika kehadiran pendatang dari luar daerah. Sarana hiburan mulai bermunculan dan semakin berkembang menjadi gaya hidup tersendiri. Interaksi sosial pun semakin meluas di kalangan mahasiswa membentuk karakter dan gaya hidup. Penulis ingin menunjukkan beberapa sisi lain dari kehidupan mahasiswa/mahasiswi di Yogyakarta. Bukan bermaksud hendak membentuk opini umum, tetapi sisi lain yang dimaksudkan adalah sesuatu yang tidak biasa pada kalangan tertentu. Beberapa di antaranya berdasarkan pengalaman sendiri dan beberapa di antaranya berdasarkan penuturan pihak lain.

Vibrator Di Kamar Kos Puteri
Cerita ini diperoleh dari salah satu pemilik kos puteri di lokasi yang tidak jauh dari salah satu kampus swasta. Pemilik kos sebenarnya curiga dengan perilaku beberapa penghuninya yang sering pulang larut malam, bahkan baru pulang keesokan harinya. Pernah ditanyakan, tetapi ibu pemilik kos curiga si penghuni mungkin berbohong. Beberapa kali didapati pulang kos di antar oleh pria. Ketika liburan panjang, seluruh penghuni kos pulang kampung. Ketika itu pula ibu pemilik kos berkesempatan untuk menggeledah isi kamar dari penghuni. Alasannya, si ibu kos tidak ingin kosnya mendapat pandangan buruk dari pihak lain. Cukup mengejutkan, dari 10 kamar yang digeledah, terdapat 6 kamar di antaranya yang menyimpan mainan seks yang disebut vibrator. Awalnya si ibu kos tidak mengetahui kegunaan alat tersebut, sampai kemudian ditanyakan oleh keponakannya. Seluruh kamar ditemukan terdapat VCD porno dan VCD filem semi. Apa tindakan si ibu kos? Pihak ibu kos tidak akan memperpanjang masa sewa kamar kos bagi seluruh penghuninya yang kebetulan jatuh tempo setiap 1 tahun. Tidak sulit untuk mendapatkan mainan seks seperti vibrator di Yogyakarta. Siapun bisa memesannya lewat internet atau bisa memesankan lewat orang lain (jasa kurir). Cerita ini dituturkan pada tahun 2003.

Malam Panjang Dunia Gemerlap (Dugem)
Umumnya, masyarakat Yogyakarta tidak begitu asing dengan tempat yang mendapat sebutan ‘Goedang Café’ dan ‘Hugos’. Dua tempat diskotik ini adalah yang paling banyak dikunjungi oleh kalangan mahasiswa maupun mahasiswi. Alasannya, tempatnya cukup luas, minuman (beralkohol) lebih bervariasi, bartender yang berpengalaman, dan tersedia layanan pengantaran. Lokasi Hugos sendiri berdampingan dengan hotel berbintang 4, sementara Goedang Café terletak di batas kota. Dua tempat ini bersaing untuk mendapatkan pelanggan dengan menggelar even-even khusus, seperti Ladies Night. Kemunculan dugem itu sendiri sebenarnya sudah lama ada, sebelum hadirnya Hugos maupun Goedang pada sekitar tahun 2000.

Selain diharuskan membayar tiket masuk, pengunjung diharuskan membawa identitas seperti KTP/SIM/KTM. Pada malam acara tertentu diharuskan untuk menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Menurut penuturan dari pihak resepsionis, sebagian besar pengunjungnya berasal dari PTS, baik pria maupun wanita. Sekalipun diskotik sudah dibuka sejak pukul 17.00 (Hugos) dan 20.00 (Goedang), tetapi umumnya para pengunjung dari kalangan mahasiswa baru tiba pada saat acara puncak pada pukul 23.00. Kedua tempat tadi baru tutup sekitar pukul 02.00. Ada pameo di kalangan mereka, apabila siapapun wanita di acara tersebut boleh ditiduri oleh siapa saja. Cukup dengan mentraktir minuman sudah menjadi transaksi seks yang sangat sederhana. Supaya diketahui, harga minuman paling murah di sana bisa mencapai Rp 150.000 per gelas.Tanggung jika mentraktir satu gelas untuk dua orang. Biasanya mereka memesan botol minuman yang harganya paling murah bisa mencapai Rp 400.000 (tahun 2002). Jika pandai bergaul dan berkomunikasi, Anda dapat dengan mudah mendapatkan obat perangsang di tempat ini.

Agen Penjualan Obat Kuat dan Alat Seks
Sebenarnya tidak terlalu sulit mendapati lokasi yang menjual obat-obat kuat atau ramuan seks di Yogyakarta. Terlihat sulit karena tempat-tempat tersebut tidak secara terbuka menjajakan produknya. Ada di antaranya penulis pernah mengetahui obat-obat kuat, termasuk dalam bentuk ramuan atau obat-obatan khusus, obat perangsang, hingga alat mainan seks. Toko-toko ramuan China di Malioboro pun menjualnya, kecuali untuk mainan seks (sex toy). Beberapa toko menjajakan secara terbuka yang biasanya ditempatkan di barisan paling akhir. Tetapi beberapa toko lainnya tidak menjajakan secara terbuka. Si pembeli harus berani untuk menanyakan sendiri. Untuk obat-obat kuat, mereka tidak terlalu mencurigai pembelinya. Tetapi untuk obat-obat perangsang ini memang agak sulit. Anda harus terbiasa membeli di tempat tersebut, baru si penjual mau menawarkan barangnya. Cukup mengejutkan dari cerita si penjual. Obat kuat maupun obat perangsang termasuk cukup laris. Pada akhir bulan seringkali sampai kehabisan stok. Para pembelinya ada yang membeli secara borongan, tetapi ada pula yang membeli eceran. Mereka yang membeli secara eceran berusia di atas 20 tahun atau dianggap mahasiswa. Kebetulan kebanyakan pembelinya adalah pria, tetapi ada beberapa pula dari wanita. Remaja puteri biasanya paling sering membeli obat anti hamil dan minyak pelumas khusus. Uniknya, kondom justru kurang diminati oleh pembeli dari kalangan remaja.

Kos Bebas Semakin Menjamur
Kos bebas yang dimaksudkan di sini adalah kos yang tidak diawasi atau ditunggui oleh pemiliknya. Mereka umumnya mempekerjakan orang untuk mengurusi kos, termasuk menjaga keamanan pintu gerbang. Tetapi tidak sedikit di antaranya yang menyerahkan urusannya tersebut kepada penghuni kos. Kos bebas tersebut bukan termasuk kos campur, tetapi kos khusus putera dan kos khusus puteri. Kos bebas tersbut paling banyak ditemukan berupa kos putera, tetapi jumlah kos bebas untuk puteria pun bisa dikatakan tidak sedikit dan semakin bertambah. Hampir di seluruh kawasan pemukiman mahasiswa terdapat kos semacam ini.

Adalagi sebutan kos setengah bebas. Kos semacam ini masih ditunggui oleh pemiliknya, tetapi si pemilik seringkali tidak ambil peduli dengan urusan ataupun aktivitas dari penghuninya, sejauh tidak mengganggu ketertiban. Adapula si pemilik baru terlihat ketika sudah sore atau malam hari menjelang jam tamu berakhir. Interaksi antara si pemilik dan penghuni relatif minim, apalagi jika hunian tersebut ditempati lebih dari 20 orang. Tamu boleh saja masuk kamar, termasuk tamu lawan jenis, tanpa banyak dicurigai atau ditanyai oleh pihak pemilik. Untuk kos puteri misalnya, jika menerima tamu pria seringkali dibolehkan untuk menutup pintu kamar. Kos setengah bebas tersebar di seluruh kawasan pemukiman mahasiswa, tetapi jumlah masih lebih sedikit dibandingkan kos bebas.

Informasi Aborsi
Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mencari informasi aborsi di Yogyakarta. Hanya saja, informasi tersebut sangat tertutup, tetapi bukan berarti tidak banyak yang mengetahui. Penulis mengaku cukup kesulitan untuk mengklarifikasi kebenaran fakta tersebut. Dikatakan informasinya bersifat tertutup, karena tidak semua orang akan memiliki akses atas informasi tersebut. Mereka yang mengetahui itu pun tidak akan mudah memberikan jawaban atau petunjuk mengenai lokasi praktik aborsi. Menurut perkiraan penulis, dari 10 orang terdapat setidanya terdapat 2 di antaranya yang mengetahui. Aborsi dianggap sebagai urusan wanita, sehingga mayoritas yang menguasai informasi tersebut adalah wanita. Mereka hanya akan memberikan petunjuk lokasi hanya kepada temannya yang dianggap membutuhkan. Jika tidak, mereka akan berpura-pura tidak tahu. Penulis memperkirakan, praktik aborsi tersebut dilakukan di sebuah klinik yang ditangani sendiri oleh tenaga medis yang lokasinya berada di kawasan pinggiran di Yogyakarta.

Tarif ‘Ayam Kampus’
Ayam kampus adalah julukan yang diberikan kepada kalangan mahasiswi yang menjual jasa seks kepada pihak lain. Tidak bisa dipungkiri suatu fakta apabila setiap kampus di Yogyakarta memiliki ayam kampus. Fenomena ayam kampus di Yogyakarta sesungguhnya sudah cukup lama. Kebanyakan di antaranya beroperasi secara terorganisir, yaitu melalui perantara. Tetapi akhir-akhir ini sudah mulai berkembang beroperasi secara individu (tanpa perantara). Mereka adalah kalangan yang sangat tertutup. Penampilan dalam keseharian akan menipu siapapun yang bertemu dengan mereka. Jika melalui perantara biasanya lebih sulit, karena kerjasama mereka cukup kompak. Mereka menggunakan bahasa sandi dalam bentuk telpon maupun SMS. Kebanyakan dari mereka memiliki motif yang berlatarbelakang ekonomi. Tetapi akhir-akhir ini motif mereka tidak sekedar faktor ekonomi, melainkan faktor terpenuhinya gaya hidup. Tarif mereka cukup beragam, rata-rata mulai dari Rp 800.000 per malam hingga di atas Rp 1.500.000 per malam, tergantung pelayanan, waktu, dan lokasi. Mereka pun bersedia dipanggil untuk menerima layanan short-time dengan tarif sekitar Rp 200.000 - Rp 400.000. Mereka yang beroperasi individu biasanya lebih murah dan relatif bisa dinegosiasikan.

Kawin Kontrak di Kalangan Mahasiswi
Dari pantauan penulis, keberadaan istri simpanan atau kawin kontrak di kalangan mahasiswi di Yogyakarta sudah ada sebelum tahun 2000. Penulis sendiri pertama kali mendengar kabar tersebut pada tahun 1994, tetapi penulis baru bertemu dengan salah satu pelakunya pada tahun 1999. Pelakunya kebanyakan berasal dari kalangan PTS, tetapi kabarnya pula ada yang berasal dari kalangan PTN. Mereka dijadikan istri simpanan dari kalangan pengusaha luar daerah atau daerah yang tidak berjauhan dari Yogyakarta. Para pengusaha tadi memberikan tempat berupa rumah yang lokasinya berjauhan dari pemukiman mahasiswa untuk ditempati oleh si mahasiswi. Fenomena kawin kontrak di kalangan mahasiswi di Yogyakarta belum banyak mendapatkan sorotan dan perhatian untuk dilakukan pengkajian ataupun reportase khusus, sehingga perkiraan populasinya masih sangat sulit untuk ditentukan.

Jogja Sex Party
Penulis tidak bisa menjamin kebenaran cerita tentang pesta seks di kalangan mahasiswa dan remaja di Yogyakarta. Ada 2 narasumber, tetapi karena begitu rapatnya informasi menyebabkan penulis kesulitan untuk bisa menelusuri kebenarannya. Salah satu narasumber bercerita pada tahun 1995, kemudian narasumber satunya bercerita di tahun 2004. Supaya tidak rancu, ada dua jenis pesta seks, yaitu pesta seks komunitas dan pesta seks non komunitas. Kesamaannya hanya terletak pada cara mereka yang memilih pihak lain yang cukup selektif dan memiliki kesamaan kesukaan. Keduanya pula sama-sama tertutup rapat. Pesta seks komunitas diikuti oleh pecinta seks, pria, wanita, gay, dan lesbian. Sementara untuk pesta seks non komunitas hanya pria dan wanita. Untuk yang komunitas memiliki tanda keanggotaan berupa tato dan gelang dengan ciri khusus. Mereka tidak hanya dari Yogyakarta, melainkan datang pula dari luar kota. Koordinator untuk yang komunitas biasanya berasal dari Jakarta atau Bandung. Dalam bentuk komunitas maupun non komunitas, keduanya sangat selektif memilih orang dan keanggotaannya sangat tertutup.

Menelusuri Penyebab Munculnya Fenomena Seks Pra Nikah
Penulis agaknya kurang yakin apabila kemunculan fenomena seks pra nikah di kalangan remaja dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan tentang seks. Jika saja mau jujur mengakui, fenomena tersebut muncul justru dikarenakan oleh masyarakat sendiri. Pada prinsipnya, hubungan seks pra nikah di kalangan mahasiswa terjadi tidak lain karena begitu banyak terdapat kesempatan. Penulis mengumpulkan beberapa catatan hasil studi mengenai kenakalan remaja dan fenomena seks pra nikah di Yogyakarta dari berbagai sumber. Berikut adalah ulasan mengenai penyebab munculnya fenomena seks pra nikah.

Lokasi Favorit Melakukan Hubungan Seks
Hasil studi yang dilakukan LSM Sahara (Bandung) pada tahun 2002 pernah menyebutkan apabila faktor penyebab dimungkinnnya terjadinya hubungan seks pra nikah adalah faktor lokasi. Hubungan intim membutuhkan lokasi yang bagi mereka memenuhi kriteria aman, mudah diakses, dan ongkos yang relatif terjangkau. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh LSCK di Yogyakarta tahun 2002 menyebutkan beberapa tempat favorit untuk melakukan hubungan seks adalah:
1. Kos dan pondokan Lain (termasuk kontrakan)
2. Penginapan, seperti losmen atau hotel
Sejak lama, kamar kos di Yogyakarta masih menjadi lokasi favorit yang dipilih untuk melakukan hubungan seks di kalangan mahasiswa. Sebagian besar pula dilakukan di kamar kos putera, karena pada umumnya kos putera lebih bebas ketimbang kos puteri. Untuk kos puteri biasanya hanya terdapat pada kos yang relatif bebas di mana tamu pria diperbolehkan masuk kamar.

Selain kos, lokasi lain yang seringpula dimanfaatkan untuk hubungan seks seperti kontrakan ataupun semacam asrama. Beberapa mahasiswa biasanya memilih untuk mengontrak rumah, ketimbang mengambil kos. Sekedar catatan, bahwa tidak semua asrama mahasiswa di Yogyakarta memiliki status yang jelas, yaitu status resmi dari pemerintah di daerah asal. Tidak sedikit di antaranya yang cukup bermasalah, seperti minim pengawasan lingkungan di sekitarnya.

Adapun untuk dipilihnya lokasi di penginapan biasanya karena alasan tidak memungkinkan dilakukan di kamar kos masing-masing. Ada pula alasan untuk memilih lokasi di penginapan sebagai variasi lokasi semata. Lokasi penginapan yang termasuk paling banyak dimanfaatkan oleh kalangan mahasiswa terletak di wilayah luar kota yang tidak terlalu jauh dari lokasi mereka tinggal atau menempuh perjalanan sekitar kurang dari 40 menit. Salah satunya adalah lokasi penginapan di Kaliurang yang terletak di dataran tinggi. Tarif sewa kamarnya pun relatif cukup terjangkau untuk kalangan mahasiswa.
Sumber
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 8/11/2013 08:54:00 PM

Fenomena ‘Seks’ Dunia

Setiap masyarakat di berbagai belahan dunia memiliki kelebihan, kekurangan dan ke khasannya masing-masing. Tak terkecuali juga seputar fenomena urusan ‘seks” –dalam pengertiannya yang menyeluruh – yang agak menonjol dan populer dibicarakan orang.

Nah, saya akan berbagi sebagian kisah seputar urusan ‘seks’ dari sejumlah negara yang kerap menjadi buah bibir masyarakat dunia.

Tel Avif khususnya dan Israel pada umumnya seperti yang ditulis Kompasianer Christien Damayanti, dikenal sebagai kota bordil terbesar 'dunia' dengan 250 'toko siap saji' yang siap diketuk para pria ‘nakal’.
Brazil adalah negara yang para pasangannya memiliki daya tahan terlama di tempat tidur.
Kota Welinggton, di Selandia Baru merupakan kota di mana para wanitanya memiliki partner seks terbanyak.
Sedangkan Wina, Austria merupakan tempat para pria memiliki partner seks terbanyak.
Lain lagi dengan Jerman. Pria Jerman dikenal sebagai pria yang paling tidak disukai wanita seperti dikutip dari data survey onepoll.com.
Sementara negeri gajah, Thailand adalah negara dengan rata-rata hubungan bercintanya terpendek di dunia.
Athena,Yunani. Warganya merupakan yang paling cepat “panas” dalam urusan bercinta. Ini adalah hasil survey Durex.
Untuk urusan ukuran buah dada wanita paling besar dan yang paling banyak dimiliki oleh kaum hawa di Australia.
Bagaimana dengan Indonesia. Indonesia merupakan negara terbanyak pengakses situs porno. Bahkan juga sebagai negeri dengan mitos dan kebiasaan yaitu tujuh kali dalam setahun pada hari libur yang disebut 'Pon', sebagian warga Indonesia berziarah ke sebuah gunung yang dianggap suci di sebuah daerah di pulau Jawa. Mereka membersihkan diri bersama orang lain, selain istri atau suami. Jika berhasil bercinta dengan orang yang sama sebanyak tujuh kali, mereka percaya segala keinginan akan menjadi kenyataan.
Kota mode Paris, adalah kota yang warganya (sekitar 45 persen ), menurut Survei Marie Claire, pernah ikut serta dalam pesta seks.
Sementara rekor dunia pesta seks hingga kini masih dipegang oleh warga negara matahari terbit, Jepang, dengan jumlah peserta pesta seks mencapai 500 orang.
California, USA, adalah kota tempat produksi film porno terbesar di Amerika Serikat.


Dan masih banyak lagi negara negara atau tempat tempat yang memiliki hal hal yang aneh dan unik seputar persoalan seks ini.
Sumber

Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 8/11/2013 08:48:00 PM