Kamis, Februari 14, 2013

Penularan dan pencegahan penyakit pada sistem reproduksi

Penularan dan pencegahan penyakit pada sistem reproduksi
Penularan dan pencegahan penyakit pada sistem reproduksi – kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti virus ataupun bakteri. Penyakit sistem reproduksi manusia bisa di sebut juga penyakit kelamin. Pada dasarnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan intim. Penyakit pada sistem reproduksi dapat menyerang pria maupun wanita.

Contoh-contoh penyakit pada sistem reproduksi beserta pengobatannya :


1. Sifilis : Merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri.
Tanda-tanda atau gejala sifilis : Terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir, pembengkakan getah bening pada bagian paha, bercak-bercak di seluruh tubuh, tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Pengobatan sifilis
: Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

2. Gonore (kencing nanah) : Penyakit ini disebabkan oleh bakteri.
Tanda-tanda atau Gejala dari gonore : keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan.
Pengobatan gonore
: Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

3. Herpes Genetalis : Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks.
Tanda-tanda Gejala herpes genetalis : timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.
Cara penularan herpes genetalis
: Seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain atau ke orang lain apabila terjadi persentuhan.
Pengobatan herpes genetalis
: Penderita herpes biasanya diobati dengan antivirus serta vitamin untuk menguatkan daya tahan tubuh. Karena itu, penderita sebaiknya beristirahat hingga luka herpes mengering dan keluhan tubuh pegal-pegal mereda. Masa istirahat selama kira-kira 2 minggu tersebut juga diperlukan untuk mencegah berulangnya penyakit.
Pencegahan herpes genetalis
: Imunisasi dengan vaksin varisela zoster serta tidak melakukan kontak dengan penderita herpes.

4. Infeksi Jamur Kandida : Kandida adalah bermacam-macam jamur yang hidup pada saluran pencernaan dan saluran kemih serta genital. Ada beberapa jenis jamur kandida, tetapijenis yang paling banyak dikenal dan juga yang paling sering menyebabkan terjadinya infeksi jamur pada manusia adalah kandida albikans. Bila infeksi terjadi pada liang vagina, gejala yang paling sering muncul adalah gatal pada daerah kemaluan terutama pada malam hari, keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai dengan keruh encer.
Cara Penularan Jamur Kandida
: Selain karena persetubuhan, infeksi jamur kandida bisa menyerang apabila kondisi higinitas alat kelamin terabaikan. lnfeksi kandida juga bisa mengancam Anda yang menderita penyakit diabetes, terlalu sering mengonsumsi antibiotika, serta sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh .
Pengobatan Jamur Kandida
: Infeksi dapat diobati dengan obat anti jamur yang digunakan secara lokal. Apabila terjadi infeksi berat, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan antibiotika.
Pencegahan Jamur Kandida
: Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan minum vitamin, serta memperbaiki perawatan di seputar area organ intim Anda.

5. Kutu Pubis : Serangan kutu yang hinggap pada rambut di area vagina ini bisa membuat penderitanya merasa amat tidak nyaman. Kutu dengan nama Latin Phthiruspubis ini ukurannya amat kecil, tetapi masih kasat mata dan berwarna kelabu kekuningan. Kutu pubis beraksi dengan cara menancapkan kepalanya ke kulit, di mana ia mengisap darah dari pembuluh darah yang kecil. Gejala terjangkit kutu pubis adalah gatal yang tidak berkesudahan walau sudah digaruk. Pada beberapa orang, garukan yang kuat bahkan bisa menimbulkan ruam alergi yang meningkatkan risiko infeksi bakteri.
Cara penularan Kutu Pubis
: Dalam kondisi kenyang, kutu pubis dapat hidup di luar tubuh selama satu hari. Karenanya, kutu tersebut bisa berpindah ke orang lain apabila ia jatuh ke pakaian dalam, selimut, ataupun handuk. Telur kutu yang melekat pada kain dapat bertahan sampai 6 hari, sehingga orang dapat tertular kutu pubis karena menggunakan pakaian, handuk atau tidur di ranjang orang lain. Kutu pubis dapat dijumpai pula di ketiak dan kulit kepala, biasanya karena terbawa dari area kemaluan melalui jari atau kuku.
Pengobatan Kutu Pubis
: Biasanya dokter akan memberikan sejenis krim yang mesti dioleskan ke area yang terjangkit dan dibilas setelah sepuluh menit. Ada pula sabun khusus yang mesti digunakan setiap kali membersihkan area vagina. Jangan lupa mencuci baju, handuk, selimut, dan lain-lain sebelum pengobatan dimulai.
Pencegahan Kutu Pubis
: Menjaga kebersihan pribadi dan pasangan, serta sedapat mungkin jangan meminjam pakaian (apalagi pakaian dalam) dan handuk orang lain.
Artikel yang terkait dengan Penularan dan pencegahan penyakit pada sistem reproduksi : sistem reproduksi pada manusia, sistem reproduksi wanita, sistem reproduksi laki laki, penyakit sistem reproduksi, sistem reproduksi hewan, sistem reproduksi pria, sistem koordinasi, sistem ekskresi, penyakit alat reproduksi pada manusia, penyakit aids, artikel penyakit dalam sistem reproduksi, penyakit dalam sistem reproduksi manusia, sifilis, contoh penyakit dalam sistem reproduksi, penyakit pada sistem reproduksi, penyakit sistem ekskresi manusia

http://cara-mengobati.com
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 2/14/2013 09:28:00 PM

1 komentar:

Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror