Reaksi keras dan kemarahan terjadi di internet ketika sebuah foto yang beredar luas, menunjukkan polisi berpakaian preman menarik rambut wanita telanjang selama razia prostitusi. Foto itu merupakan satu dari serangkaian foto yang diambil oleh media lokal China, saat meliput razia polisi di sarang-sarang prostitusi dan perjudian di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, kata pejabat China Daily, yang menerbitkan foto kontroversial itu. “Polisi menjambak rambut seseorang dalam proses penegakan hukum, dan memaksa mengambil foto telanjang dengan maksud kekerasan,” kata salah satu user di portal web populer Chinaren.
“Ini tindak pidana yang jauh lebih serius daripada pelacuran!” Sebuah video klip tentang penyergapan itu juga beredar online. “Berapa banyak kamu ‘melakukan’ malam ini?,” polisi mengatakan pada wanita yang bersimpuh telanjang di lantai. Insiden penjambakan tersebut hanya terlihat di foto, namun tidak di video.
Seorang jubir kantor polisi Zhengzhou yang menolak disebutkan namanya mengatakan, penyelidikan kasus tersebut terus berlangsung, tapi ia menolak memberikan rincian lebih lanjut. China memiliki populasi online terbesar di dunia dengan sedikitnya 338 juta user. Dan internet merupakan salah satu pelarian untuk melampiaskan rasa frustrasi akan kontrol ketat media oleh pemerintah. Polling yang ditampilkan pada website berita yang berafiliasi dengan agensi investegasi tertinggi China mengemukakan bahwa 57 persen menentang publikasi foto terbaru dengan alasan “pel*cur juga punya hak asasi.” Sekitar 35 persen lainnya juga menentang metode yang digunakan polisi, tapi menyalahkan media atas publikasi yang dilakukan. Survey yang dilakukan diikuti oleh 870 responden pada Rabu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror