Rabu, September 26, 2012

Pesugihan Tuyul dijateng

Salah satu pohon yang tumbuh di tengah pemukiman warga dukuh Mbero, Palar, Trucuk. Berjarak sekitar 12 km dari Klaten Jawa Tengah. Banyak didatangi peziarah untuk ngalap berkah, menyampaikan keinginan. Pohon tersebut dikelilingi tembok dan bergapura. Tidak ada larangan tertulis bagi siapa pun untuk mencari ‘pesugihan tuyul’ di situ. Syaratnya sederhana, orang yang akan memasuki kompleks tersebut harus waras (tak boleh stress) dan sopan. Rumah jurukunci, Mbah Kardikem (75) tak jauh dari lokasi itu. Mereka yang ingin menjadi ‘orangtua asuh’ tuyul seyogyanya melalui jurukunci.

“Banyak orang terkabul keinginannya setelah nyenyuwun berperantara pohon ketos, tapi paling gampang mencari tuyul,” kata nenek itu.

Mbak Kardikem mengaku tak tahu sejak kapan pohon itu ada. “Sejak saya kecil pohon itu sudah sebesar itu. Saya hanya mewarisi tugas ibu saya menjadi jurukunci,” jelasnya. Dari cerita leluhurnya, pohon ketos tersebut merupakan titisan Eyang Bondho.

Beberapa saat setelah sukma Eyang Bondho lepas, raganya juga ikut raib, lalu muncul pohon ketos. Sebagai tanaman langka, pohon ketos tak dapat dicangkok. Juga tak dapat ditanam di tempat lain. Menurut Mbah Kardikem, pernah diselenggarakan seminar tentang tuyul, hasilnya membuktikan di pohon ketos tersebut banyak terdapat ‘anak bajang’, berusia rata-rata 5 tahun. ‘Anak bajang’ tersebut adalah anak cucu Eyang Bondho, yang oleh masyarakat lazim disebut tuyul.

Karena jumlah tuyul amat banyak, lalu dinilai sebagai ‘Keraton Tuyul’. Seperti dikatakan Mbah Kardikem, Eyang Bondho termasuk cucu Prabu Jayabaya, Kediri. Pada hari-hari tertentu, Eyang Bondho sering menampakkan diri berbentuk ‘rakit’ (gethek) untuk dipakai menyeberang sungai.

Karena sering menampakkan diri, Eyang Bondho biasa disebut pula ‘Gethek Bero’. Selain malam Jumat Kliwon dan Sabtu, ‘Keraton Tuyul’ tersebut banyak dikunjungi peziarah dari luar Klaten. Misal dari Jawa Barat, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Klaten, Ambarawa dan Semarang.

Pada umumnya, peziarah menginginkan penglarisan dan kehilangan barang supaya kembali. Untuk mendapatkan semua itu dibutuhkan persyaratan tertentu.

Syarat itu antara lain dengan menyampaikan sesaji selama 7 malam Jumat berturut-turut. Sesaji itu berupa kembang setaman, pisang raja, teh manis, gecko (garang asem). Kemudian ditutup dengan selamatan (kenduri). Berapa kali kenduri dilakukan, tergantung dari kepercayaan. Pada umumnya dilakukan dua kali dekat pohon, sebab akan diikuti 2 anak anak kecil, cucu Eyang Bondho.

Untuk mewujudkan keinginan, sebagaimana diungkap Mbah Kardikem, ada beberapa pantangan harus dipatuhi. Antara lain tak boleh berlaku kasar dan emosional selama 7 Jumat. Setiap peziarah, diperkenankan masuk kompleks pohon, tapi tak boleh memetik sembarang daun. Warga setempat pun tak ada yang berani memetik daun pohon yang dikeramatkan itu. Setiap 1 Sura, sering digelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk atau klenengan. Dengan maksud mendapatkan keselamatan dan rezeki melimpah.

Sumber
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 9/26/2012 01:54:00 PM

4 komentar:

  1. Kalo saya ingin ke kelaten trucuk,saya hrs menemui siapa pak,kl pengin ritual mau ikut mengasuhya,mhn inffo ke email saya pak. imam.purba@ymail.com

    BalasHapus
  2. Apakah bapak bisa memberi nomor yang bisa saya hub pak,,,,saya bener bener serius,,,kalau bapak berkenan tolong kirim nomor hp bapak ke alamat email saya dedinainggolan7@gmail.com....
    Terima kasih,,,,
    Balas

    BalasHapus
  3. ass...saya Rahman dari daerah Padang saya mau ucapkan kepada pembuat blog ini karena berkat bantuannya saya bisa ketemu dgn eyang Keramat juru kunci gunung Bromo,awalnya saya hanya tukang becak yang sangat dihina dan dicaci,hutang ada dimana-mana,akhirnya saya sudah pusing dan gampir bunuh diri tp saya baca iklan di internet dan saya coba menghubungi eyang Keramat,awalnya saya ragu dan bimbang tp saya punya keyakinan dan kemauan akhirnya saya mencoba mengikuti pesugihan Gunung Bromo,alhamdulillah sekarang saya tidak dihina lagi hutang2 saya semua sudah lunas dan saya sudah mempunyai rumah sendiri,sekarang saya sudah memiliki usaha warung kecil2lan,berkat bantuan eyang Keramat saya bisa seperti ini,terimah kasih Eyang berkat eyang saya sudah seperti ini,mau seperti sy silahkan langsung hub Eyang guru keramat di nmr 082394738283,ini kisah nyata saya demi Allah kalau saya berbohong,terimah kasih.

    BalasHapus
  4. saya salah sat pelaku ritual di pohon ketos baru2 saja di bulan january 2014, sdh 10 malam jumat saya lalui, namun blm berhasil juga< bagi saya sangat mempercayai kebenaran pohon ketos dan eyang bomdho serta anak cucunya, namun sayang pak dahono sebagai juru kunci
    sgt tdk bertanggung jawab, dr awal sampai skrg tdk ada sama skli panduan yg di berikan, telp pun tdk mau diangkat sekali diangkat suruh sms, dan aya sms di ajawa seperlunya saja dan bnr2 sat tdk memuaskan. kita sebagai org awam dan tdk mengerti harusya di pandu sampai berhasil, pak dahono hanya menerima uang saja 5,5jt tp setelah itu seperti lepas tanga atau lepas tanggung jawab, saya percaya suatu saat nanti eyang bondho pun akan marah dan kena imbasnya sdri krn bnr2 mempermalukan kebenaran pohon ketos.

    BalasHapus

Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror