Di tengah memanasnya situasi Timur Tengah akibat film the Innocence of Muslims yang menghina Nabi Muhammad, majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, hari ini bakal menerbitkan lagi kartun Nabi Muhammad.
Pemimpin redaksi sekaligus kartunis majalah itu - biasa memakai nama Charb - menegaskan serangkaian gambar kartun Nabi itu bakal mengejutkan mereka yang ingin dikagetkan, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Rabu (19/9). Kartun-kartun Nabi Muhammad ini akan muncul di halaman dalam mingguan yang terbit saban Rabu ini.
Majalah ini pernah menerbitkan kartun serupa pada Februari 2006. Akibat tindakan itu, serangan bom molotov menghantam kantor mereka.
Rencana itu langsung mengundang reaksi dari sejumlah tokoh politik dan agama. Mereka meminta pihak-pihak Charlie Hebdo tidak makin memanaskan situasi. Prancis adalah negara berpenduduk muslim terbanyak di Eropa, yakni empat juta orang.
Perdana Menteri Prancis Jean-Marc Ayrault membantah penebrbitan kartun Nabi itu. "Perdana Menteri tidak setuju dengan segala akibat bisa terjadi. Dia meminta semua pihak bertanggung jawab," tulis siaran pers dari kantor perdana menteri.
Penolakan juga muncul dari ulama senior di masjid terbesar di Negeri Anggur itu. "Ini sangat menyedihkan. Rencana penerbitan ini akan makin meningkatkan kemarahan kaum Muslim di seluruh dunia," ujarnya.
Umat Islam sejagat pernah dihebohkan oleh tindakan serupa dari surat kabar Jylland Posten. Koran terbitan Denmark ini tujuh tahun lalu melansir sejumlah kartun Nabi Muhammad yang memicu protes besar-besaran di pelbagai negara.
Unjuk rasa besar-besaran sekarang masih terjadi di sejumlah negara Timur Tengah dan berpenduduk muslim lainnya. Mereka menuntut pemerintah Amerika Serikat meminta maaf atas munculnya the Innocence of Muslims yang menyebut Nabi Muhammad penipu dan tukang merayu.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror