Senin, Oktober 15, 2012

Wow Ada Sekolah Seks International Dengan Praktek

Mempelajari proses reproduksi manusia secara teori sudah biasa di pelajaran biologi. Namun bila teori tersebut dilanjutkan dengan praktek, ini yang tidak biasa. Sebuah sekolah di Austria menawarkan praktik pelajaran seks kepada para siswa yang berumur 16 tahun keatas. Para siswa diajarkan untuk melakukan hubungan seks yang hebat hingga mampu memuaskan diri dan pasangannya.
Seperti dilansir Daily Mail, orang awam pada umumnya menilai masalah seksual adalah sesuatu yang alami dan dapat dipelajari dengan sendirinya. Tetapi pendapat tersebut rupanya tak ada dalam kamus seorang Ylva Maria Thompson, seorang kepala sekolah asal Swedia yang membuka sekolah seks internasional pertama di dunia. Sekolah tersebut mengajarkan kepada para siswanya bagaimana caranya menjadi seorang pecinta dan pelaku seks yang hebat.

"Pendidikan inti kami tidak teoritis tapi sangat praktis. Penekanannya lebih kepada bagaimana menjadi kekasih yang baik, seperti mengerti posisi seksual, teknik membelai, ataupun fitur anatomi," terang Thompson.
Sekolah yang diberi nama The Austrian International Sex School ini terletak di Wina dan menawarkan pelajaran tersebut dengan biaya 1.400 poundsterling atau sekitar Rp 20 juta. "Bagi yang sudah berusia 16 tahun keatas, dapat mendaftarkan dirinya," ucapnya.

Thompson menjelaskan siswa akan tinggal di asrama campuran blok pria dan wanita, di mana mereka diharapkan dapat mempraktekkan "pekerjaan rumah" mereka. Sementara itu, juru bicara sekolah tersebut, Melodi Kirsch, menilai sekolah seks ini akan sukses besar.

Menurutnya Kepala Sekolah telah bekerja dalam waktu yang lama untuk ide ini dan telah menerima banyak dukungan. Di lain pihak, keberadaan sekolah ini sendiri diprotes oleh para pengunjuk rasa karena dinilai kontroversial. "Ini hanya dibungkus dalam sebuah cara yang sangat stylish. Tetapi intinya itu hanya menjual seks," kata seorang pengunjuk rasa.
Galery Berita Unik Dan Menarik
Galery Berita unik dan Menarik Updated at: 10/15/2012 02:59:00 PM

1 komentar:

  1. Kepala sekolahnya harus bisa mengkaji ulang, memang perlu sex dalam rumah tangga, tapi menurut saya tidak di perlukan simulasi seperti itu. Sebab jenjang yg di harapkan dari rumah tangga kelak adalah nilai ibadahnya.dan bukan kelihaian di atas ranjang, yg mana sudah pasti bagi para siswa putri akan menyerahkan sesuatu paling berharga sebagai bahan praktekan di sekolah.saya sebagai orang tua tidak tertarik dengan ide kepala sekolah.

    BalasHapus

Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror