Muammar khadafi memang sudah tewas terbunuh, tapi kabarnya hingga kini jenazahnya masih belum dikuburkan secara layak, bahkan beberapa saat lalu saya baca bahwa mayatnya di pamerkan di mall, wajar saja jika putra nya yang selamat amat sangat stres dan shock melihat jenazah ayah mereka diperlakukan bak binatang. Lalu bagaimana dengan isi surat wasiat muammar khadafi?
Surat wasiat tersebut dipublikasikan di website Seven Day News yang dimiliki oleh Khadafi. Surat itu memperlihatkan permintaan terakhir dari penguasa Libya selama 42 tahun terakhir. Demikian diberitakan BBC, Senin (24/10/2011). Dokumen terakhir Khadafi itu dikabarkan kepada tiga dari saudaranya, seorang diantaranya sudah terbunuh. Sementara saudaranya yang kedua tertangkap dan yang ketiga dikabarkan berhasil melarikan diri dari pertempuran di Sirte.
Isi dari surat wasiat tersebut yang sudah diterjemahkan berbunyi sebagai berikut:
"Ini adalah surat wasiat saya. Saya, Moammar bin Mohammad bin Abdussalam bi Humayd bin Abu Manyar bin Humayd bin Nayil al Fuhsi Khadafi, bersumpah tidak ada Tuhan lain selain Allah dan Muhammad adalah Nabi Allah. Saya bersumpah akan wafat sebagai seorang Muslim.
Bila saya terbunuh, saya ingin dikuburkan secara Islam, dengan menggunakan pakaian yang saya kenakan saat wafat dan jasad saya tidak disucikan di pemakaman Sirte, berdekatan dengan keluarga saya. Saya ingin anggota keluarga saya terutama perempuan dan anak-anak untuk di perlakukan dengan saat kematian saya. Rakyat Libya pun harus melindungi identitas, raihan, sejarah dan menjaga nama baik dari para leluhur dan pahlawan mereka. Rakyat Libya tidak boleh melukpakan pengorbanan dari sosok yang membebaskan mereka. Saya mendesak para pendukung saya untuk tetap melakukan perlawanan dan melawan para agresor asing yang melawan Libya, hari ini, besok dan selamanya.
Biarkan dunia tahu bahwa kita mampu bernegosiasi dan menjaga tujuan demi mendapatkan keamanan dan kehidupan yang mapan. Libya terus mendapatkan tawaran untuk melakukan hal ini, tetapi kita memilih untuk selalu berada di garda depan konfrontasi sebagai tugas dan kehormatan.
Meskipun kita tidak menang, kita mampu memberikan pelajaran kepada generasi masa depan untuk memilih melindungi negara dengan kehormatan dan menjualnya adalah sebuah tindakan pengkhianatan terbesar dalam sejarah, dan hal ini akan terus diingat meskipun pihak lain akan terus mendorong melakukan hal yang lain.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror