Jalan Raya Paling Memuakan Di Kota Bandung
Menyebalkan karena menjijikkan. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan jalan ini. Menjijikkan, karena di kawasan ini terdapat pasar, sehingga jalannya becek dan penuh sampah. Hal ini diperparah dengan jalan yang berlubang, sehingga tingkat kenyamanannya sangat minim. Karena itu, saya sarankan untuk tidak melalui jalan ini, terutama saat malam hingga pagi (pasarnya buka dari malam hingga pagi)Jl. Otto Iskandar Dinata
saya anggap menyebalkan, karena dari pagi hingga sore selalu terjadi kemacetan parah. Sangat parah, sehingga saya lebih memilih jalan memutar jika harus berkunjung ke kawasan ini. Jika bukan karena terpaksa, saya tidak akan mau melalui jalan termacet di Kota Bandung tersebut. Dari yang saya perhatikan, penyebab utama kemacetan ini ada tiga: pedagang kaki lima (di kawasan Pasar Baru dan Tegallega), pedagang buah (mulai dari perempatan Pungkur hingga Tegallega), dan badan jalan yang dipergunakan lahan parkir (Pasar Baru).
Jl. Wahid Hasyim (Jl. Kopo)
Hampir sama dengan Jl. Otto Iskandar Dinata, jalan ini juga saya anggap menyebalkan karena kemacetan yang terjadi tiap harinya. Bedanya, kemacetan di jalan ini hanya terjadi mulai dari perempatan Jl. Soekarno Hatta by pass hingga wilayah Kabupaten Bandung. Penyebab kemacetannya adalah lebar badan jalan yang terlalu kecil, sementara jumlah kendaraan sangat banyak, karena jalan ini merupakan salah satu jalur utama dari Kota Bandung menuju Kabupaten Bandung (dan sebaliknya). Lebih menyebalkan lagi, jalan ini juga sering dilalui para bobotoh yang akan menonton pertandingan persib di Stadion Si Jalak Harupat. Yah, kelakuan mayoritas bobotoh di jalanan memang sangat tidak pantas ditiru. Mereka serasa jadi raja jalanan, sehingga suka ugal-ugalan.
Jl. Cihampelas
Lalu lintas di kawasan pusat perbelanjaan biasanya sangat padat. Ini pula yang terjadi di kawasan Jl. Cihampelas. Sejak dulu, kawasan ini terkenal sebagai sentra penjualan celana jeans. Banyak orang, termasuk wisatawan dari luar kota, berburu jeans-jeans murah ke sini tiap harinya. Karena itulah, wajar jika lalu lintas di kawasan ini padat. Namun, bagaimana jika di kawasan padat ini kemudian didirikan mall? Hasilnya jelas, kepadatan akan meningkat drastis, kemacetan pun tak bisa dihindarkan. Inilah yang terjadi pada kawasan Cihampelas. Pascapembangunan Cihampelas Walk Ciwalk beberapa tahun lalu, kemacetan parah jadi pemandangan yang biasa terjadi tiap hari di kawasan ini.
Jl. Sukajadi
Jl. Sukajadi memang padat. Di sini juga terdapat mall yang cukup terkenal: Parijs van Java. Namun, bukan itu alasan saya menyebutnya menyebalkan.
Saya menganggap jalan ini menyebalkan karena... saat hujan, jalan ini jadi lebih mirip sungai. Saya beberapa kali melewati jalan ini saat hujan. Apa yang terjadi? Karena kontur jalannya yang memang menurun, air mengalir deras dari kawasan Ledeng. Tingginya selutut. Benar-benar mirip sungai yang cocok dijadikan lokasi untuk arung jeram.
Jl. A. H. Nasution
Jalan ini terletak di ujung timur Kota Bandung. Saya memasukkan jalan ini sebagai jalan paling menyebalkan di Kota Bandung karena di sini, banyak pengendara (terutama pengendara sepeda motor dan supir angkot) yang ugal-ugalan. Kebut-kebutan, memotong jalur, dan banyak lagi kelakuan minus mereka. Selain itu, di jalan ini juga terdapat Terminal Cicaheum, sehingga berbagai angkutan umum (bus dalam kota, bus antarkota, dan angkot) pasti melalui jalan ini. Masalahnya, kebanyakan dari bus-bus itu tampaknya tidak pernah ikut uji emisi. Asap yang keluar dari knalpotnya... Na’udzubillah. Polusi, woy! Global warming
Jl. Rumah Sakit
Jangan pernah melewati jalan ini jika sedang hujan atau beberapa saat setelah hujan. Itulah pepatah lama (yang entah siapa yang bikin) yang selalu diucapkan orang-orang kepada saya. Alasan dari pepatah itu jelas, saat hujan atau pascahujan, daerah ini pasti dilanda banjir! Bisa dibilang, ini adalah satu-satunya jalan di Kota Bandung yang rutin mengalami banjir. Okelah, Jl. Sukajadi memang mirip sungai jika hujan. Tapi, di sana airnya mengalir. Sedangkan di Jl. Rumah Sakit, airnya seakan mengendap gara-gara drainase di kawasan ini sangat buruk dan sungainya pun mampet oleh sampah.
Jl. Cipamokolan
Inilah jalan paling rusak di Kota Bandung! Sejak lama, jalan di kawasan ini memang rusak parah. Lubang-lubang segede dosa bertebaran di mana-mana. Saya bilang segede dosa, karena memang sangat besar dan dalam. Saya cukup yakin, lubang-lubang tersebut bisa dijadikan kolam ikan. Sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah berkali-kali melakukan perbaikan di jalan ini. Namun, tidak perlu menunggu lama, jalan ini kembali rusak. Penyebabnya yaitu, banyak truk kelas berat yang sering melalui jalan ini, sehingga jalan ini tidak bisa menahan beban yang diterimanya. Akibatnya, bolong. Masalah makin menyebalkan gara-gara kondisi wilayahnya. Saat cuaca panas, kawasan ini mirip padang pasir. Jarang terdapat pohon, tandus, dan pasir-pasir jalan berterbangan. Saat hujan, becek, dengan kolam ikan bertebaran di mana-mana.
Baca Juga : 5 Pengacara Termahal Di Indonesia
mimpi-buruk.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror