Jurnaldunia.com - Supiyati (25), seorang perempuan warga Arjomulyo, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan, menderita hal aneh. Bagian tubuhnya dipenuhi jarum dan paku. Tim dokter rumah sakit Nurhidayah Bantul DIY yang saat ini merawat Supiyati berencana mengeluarkan jarum dan paku itu melalui operasi pembedahan.
Sambil berbaring di bangsal rumah sakit Nurhidayah, Supiyati mengisahkan asal muasal penyakit aneh tersebut. Awalnya Supiyati mengaku hanya merasakan nyeri di persendian setiap kali ia menggerakkan tubuhnya. Gejala itu mulai terasa beberapa waktu setelah ia menikah dengan Wahyudi sekitar akhir 2010 lalu.
"Setelah melangsungkan pernikahan saya sempat pingsan. Tapi saat itu belum terasa ada yang aneh dan baru merasakannya sakit setelah seminggu berselang," katanya saat ditemui di RS Nurhidayah, Rabu (26/9/2012).
Tak tahan dengan penyakitnya, warga asli desa Seropan, kecamatan Dlingo, Bantul DIY mencoba berobat ke rumah sakit. Tapi saat itu pihak rumah sakit tidak menemukan gejala aneh ataupun keberadaan benda-benda asing ditubuhnya.
Pulang dari rumah sakit bukan berarti derita Supiyati berakhir. Kian hari penderitaanya justru bertambah. Entah darimana asalnya, tiba-tiba di bawah permukaan kulit ia melihat benda seperti jarum dan paku. Benda-benda asing yang kebanyakan di area tangan dan kaki itu membuat kulitnya melepuh. Supiyati makin heran karena benda-benda itu beberapa saat kemudian menyembul di permukaan kulit.
"Kalau sudah menyembul biasanya saya tarik pelan-pelan. Ada paku, jarum, pecahan kaca, rambut bahkan jarum suntik", terangnya.
Usaha mencari kesembuhan tidak hanya sekali dua kali ditempuh. Ia beberapa kali ke rumah sakit hingga beralih ke pengobatan alternatif. Benda-benda serupa memang keluar dari tubuhnya. Bahkan jika dihitung-hitung dalam kurun waktu satu setengah tahun jumlahnya mencapai ribuan.
"Seperti tidak ada habisnya. Di telapak kaki malah bertambah banyak dan membuat susah berjalan", ujarnya dengan suara lemah.
Upaya mencari kesembuhan di tempat tinggalnya tak kunjung menuai hasil, Supiyati akhirnya pulang ke rumah saudaranya di Dlingo Bantul. Setelah dua minggu mencari kesembuhan ke sejumlah tabib, ia akhirnya dibawa ke rumah sakit Nurhidayah Jetis Bantul.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror