Dulu setiap malam tanggal 30 September kita selalu menyaksikan film horror yang berjudul "Pengkhianatan G30S/PKI". Bagaimana tidak horror, tampang para tentara dan adegan penculikan dan penyiksaan para Jemderal di Lubang Buaya sangat sadis.
Generasi yang lahir tahun 1970-an hingga awal 1980-an pasti masih ingat pelajaran Sejarah (PSPB) yang mereka dapatkan di sekolah mengenai peristiwa Lubang Buaya tersebut.
Para jenderal disiksa oleh para Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), salah satu ormas bentukan PKI dengan salah satunya dipukul benda keras, ditusuk benda tajam, disundut rokok, dan (maaf) alat kelaminnya di silet-silet (disayat).
Nah, TVRI kala itu melaporkan bahwa para Jenderal mengalami siksaaan yang sangat keji dan tidak beradab serta tidak berperikemanusiaan di Lubang Buaya dengan bukti-bukti foto-foto kondisi jenazah para pahlawan revolusi.
Ini foto Jenazah para pahlawan revolusi saat diangkat dari sumur maut di Lubang Buaya yang dipamerkan di Museum Sasmita Loka (Rumah Kediaman Jendral Ahmad Yani) di daerah Taman Lawang, Menteng.
Apakah benar mereka disiksa? Apakah benar ada Gerwani di Lubang Buaya dan "pesta harum bunga" alias (maaf) pesta seks yang dilakukan oleh para sukarelawan angkatan ke-lima disana?
Seorang saksi mata (seorang wartawan perang) bernama Hendro Subroto) yang ikut melihat, meliput, dan memfoto jenazah para pahlawan revolusi saat diangkat dari sumur maut di Lubang Buaya mengatakan bahwa semuanya itu adalah "angan-angan Orba".
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Xpresikan Komentar sobat disini sesuka hati, sesuai dengan Tuntunan Demokrasi dan tanpa menyakiti siapapun yang tak layak disakiti !!!
No Spam
No Life Link
No Sara
No Teror